Menurutnya, relawan Projo yang telah memberi dukungan saat kampanye hingga kini tak pernah khawatir akan pilihan Jokowi dalam menentukan menteri.
Baca juga: Relawan Jokowi Nilai Demokrasi Menjadi Tak Sehat dengan Hadirnya Prabowo dalam Kabinet
Sejauh ini, elit partai pendukung Jokowi memiliki respons yang tak jauh berbeda.
Politikus PDI-P Puan Maharani mengaku tak mempermasalahkan kehadiran Prabowo di tubuh pemerintahan.
Jika Prabowo benar-benar menjadi menteri, Ketua DPR tersebut berharap Prabowo memberikan solusi terbaik atas persoalan bangsa.
Pendapat senada juga dikeluarkan oleh Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi.
Ia meyakini Prabowo bakal bersikap profesional jika bergabung dengan pemerintahan.
"Beliau prajurit, akan melihat, akan taat asas, tegak lurus terhadap ketentuan perundang-undangan," kata Baidowi, dikutip dari Kompas.com (22/10/2019)
"Beliau sudah teruji itu artinya dia tidak akan mengkhianati atasannya gitu yakni memberikan mandat Pak Jokowi," sambungnya.
Menurutnya, kesediaan Prabowo menjadi menteri Jokowi menunjukkan jiwa kenegarawanan Prabowo.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem Rachmat Gobel juga tidak mempermasalahkan keputusan Jokowi yang menunjuk Prabowo sebagai menteri.
Menurutnya, Jokowi punya sejumlah pertimbangan sebelum memutuskan penunjukan itu.
Pendapat Rachmat Gobel ini sedikit berbeda dari pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Paloh menyebutkan, jika seluruh partai merapat ke koalisi pemerintah, tidak ada lagi demokrasi.
"Kalau tidak ada lagi yang beroposisi, demokrasi berarti sudah selesai. Negara sudah berubah menjadi otoriter atau monarki ya kalau enggak ada oposisi," kata Paloh, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (20/10/2019).
Baca juga: Respons PDI-P atas Bergabungnya Prabowo ke Kabinet Jokowi-Maruf
Sumber: Kompas.com (Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar/Ihsanuddin/Nursita Sari/Fitria Chusna Farisa | Editor: Irfan Maullana/Diamanty Meiliana/Jessi Carina/Bayu Galih/Fabian Januarius Kuwado)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.