Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Para Pelajar, Sisi Lain dari Demo Mahasiswa di DPR RI

Kompas.com - 25/09/2019, 21:50 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Sekumpulan besar pelajar sekolah berseragam OSIS dan pramuka terlihat di sekitar titik unjuk rasa di Gedung DPR RI, Senayan.

Mereka terlihat melakukan sejumlah aksi layaknya mahasiswa yang menyampaikan berbagai tuntutan, misalnya dengan menyanyikan yel-yel, memblokade jalan.

Meski bertindak menyuarakan aspirasinya, para pelajar ini juga melakukan penyerangan terhadap anggota kepolisian.

Berdasarkan konfirmasi Kompas.com pada saksi yang ada sebelumnya, sejumlah saksi di lokasi membenarkan keberadaan para pelajar SMK atau STM ini.

Mereka ada di seputar flyover Slipi pada Selasa (24/9/2019) sore sekitar pukul 16.00 sampai larut malam sekitar pukul 23.00 WIB hingga kemudian membubarkan diri.

Baca juga: Sebagian Besar Pelajar yang Ikut Demo Disebut Dapat Izin Orangtua dan Sekolah

Kepala Departemen Kajian dan Aksi Strategis Bem FISIP UI Salman Al Fathan menyebut para pelajar ini datang secara bergerombol dan saling menyusul dari arah JPO dekat gerbang kanan Gedung DPR.

Atas aksinya, banyak pihak yang menyampaikan rasa bangga, karena mereka dinilai memiliki kepedulian terhadap nasib bangsanya, meski masih duduk di bangku SMA.

Namun ada juga yang memandang miring tentang aksi mereka, sebab dinilai hanya mengikuti arus tanpa tahu substansinya.

Ini merupakan pemandangan langka yang tidak selalu terjadi dalam aksi-aksi unjuk rasa, terlebih saat tuntutan yang disampaikan begitu kompleks dan bukan masalah ringan.

Ditilik dari sisi psikologis, Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D melihat hal ini sebagai bentuk konformitas dengan teman pergaulannya.

Mereka melakukan aksi itu atas dasar rasa kebersamaan dan solidaritas, dan ingin dianggap sebagai bagian dalam kelompok pergaulannya.

Namun, lebih dari itu para pelajar ini dianggap tidak memiliki pemikirn lebih jauh mengenai substansi tuntutan dan aksi apa yang mereka lakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com