Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keakraban Jokowi-Pangeran Abu Dhabi, dan Hadiah Masjid di Solo

Kompas.com - 21/08/2019, 13:44 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

"Menteri yang dikirim ke Jakarta adalah Menteri Enerji Suhail Al Mazrroui dan sejumlah pakar. Salah satu yang mereka inginkan kepastiannya dari Indonesia adalah lokasi untuk pembangunan masjid di kota Surakarta (Solo)," tulis Luhut.

"Sheik Mohammed dalam pembicaraan dengan Pak Presiden di Bogor menjanjikan bahwa ia ingin memberi dan membangun sebuah masjid di kota kelahiran Pak Jokowi. Hanya seminggu setelah janji itu, utusan sang pangeran sudah terbang ke Solo untuk meninjau beberapa lokasi yang mungkin bisa dibangun masjid modern," tulis Luhut lagi.

 

Siapakah Pangeran Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed?

Dia merupakan anak ketiga dari penguasa Uni Emirat Arab Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan.

Pria kelahiran 11 Maret 1961 itu juga merupakan deputi komandan tertinggi Pasukan Angkatan Darat UEA.

Ia mulai menjabat sebagai putra mahkota pada 2 November 2004, menggantikan kakaknya, Khalifa bin Zayed Al Nahyan.

Sebagaimana dikutip dari situs Crown Prince Court, sejak kecil, Mohammed telah diberi pendidikan terbaik oleh orangtuanya. Ia menempuh pendidikan di sejumlah sekolah di Al Ain dan Abu Dhabi hingga usia 18 tahun.

Setelah menamatkan sekolah, pada 1979, Mohammed bergabung dengan Akademi Militer Kerajaan Sandhurst yang prestisius, tempat ia berlatih menggunakan baju besi, menerbangkan helikopter, terbang taktis, dan terjun payung.

Baca juga: Pertemuan Jokowi dan Pangeran Abu Dhabi Hasilkan MoU Senilai Rp 136 Triliun

Setelah lulus dari akademi, ia pulang ke UEA untuk bergabung dengan Kursus Pelatihan Perwira di Sharjah, Emirat lain dari UEA. Karirnya di militer bukan main-main.

Mohammed telah memegang sejumlah peran dalam militer UEA, mulai dari perwira penjaga Amiri (pasukan keamanan elit di UEA) dan pilot di Angkatan Udara UEA.

Mohammed membantu mengembangkan Angkatan Bersenjata UEA dalam hal perencanaan strategis, pelatihan, struktur organisasi dan mempromosikan kemampuan pertahanan.

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Persatuan Emirat Arab Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kanan) menyiram pohon Damar yang ditanam saat menerima kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019).ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Persatuan Emirat Arab Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kanan) menyiram pohon Damar yang ditanam saat menerima kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019).
Kepemimpinan langsung Mohamed memimpin Angkatan Bersenjata UEA untuk menjadi lembaga terkemuka yang secara luas dikagumi oleh banyak organisasi militer internasional.

Baca juga: Jokowi Suguhkan Durian untuk Pangeran Abu Dhabi, Bagaimana Reaksinya?

Kemudian, pada tahun 2004, ia ditunjuk sebagai kepala negara.

Di bidang politik, Mohammed juga memegang sejumlah peran politik dan ekonomi di tingkat Emirat dan tingkat Federal yang lebih luas di UEA.

Di antara banyak keahliannya itu, Mohammed dikenal karena komitmennya yang tak tergoyahkan untuk meningkatkan standar pendidikan di Emirat Abu Dhabi dan meningkatkannya agar setara dengan standar internasional.

Sejak Mohammed menjadi Ketua Dewan Pendidikan Abu Dhabi, dia terus menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga pendidikan dan "think-tank" kelas dunia yang bergengsi.

Baca juga: Jokowi Ajak Pangeran Abu Dhabi ke Bundaran HI, Tunjukkan Pesatnya Pembangunan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com