Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

KOMPAS.com - Lini masa media sosial ramai memperbincangkan minyak goreng sebagai alternatif oli kendaraan bermotor.

Video yang memuat topik tersebut muncul di media sosial TikTok dan kembali diunggah di X (dulu Twitter) oleh akun @AdekNyaIpinn, Jumat (26/4/2024).

Narasi menyebutkan, tidak hanya sama-sama memiliki fungsi sebagai pelumas, minyak goreng juga diklaim bertitik didih serupa dengan oli.

"Bahkan ada yang bilang kalau tarikannya pun lebih enteng daripada oli motor biasa," ucap suara dalam video.

Lantas, benarkah minyak goreng bisa menjadi alternatif oli motor?

Minyak goreng tak bisa jadi alternatif oli motor

Ahli mesin dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) Jayan Sentanuhady menegaskan, minyak goreng tidak boleh digunakan sebagai pengganti oli kendaraan bermotor.

"Karena material untuk bisa jadi pelumas itu banyak persyaratannya," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/4/2024).

Dia mengungkapkan, minyak goreng memang licin seperti minyak pelumas. Namun, minyak goreng tidak memiliki ketahanan pelumasan yang baik pada suhu tinggi.

Dibandingkan oli kendaraan, minyak goreng juga tidak dilengkapi dengan viskositas atau kekentalan yang mumpuni jika terpapar suhu tinggi pada mesin.

Menurut Jayan, meski bernama pelumas, oli bukan hanya berfungsi melumasi mesin kendaraan, tetapi juga disertai kegunaan lainnya.

"Misal harus bisa menyalurkan panas dengan baik, harus stabil pada suhu tinggi," jelasnya memaparkan fungsi oli.

Nekat mengganti oli dengan minyak goreng pun lambat laun akan menyebabkan komponen-komponen kendaraan lebih cepat aus atau susut karena tergosok.

"Paling cepat aus komponen-komponennya, ini yang fatal," lanjutnya.

Tarikan motor terasa lebih enteng karena lebih encer

Dosen Teknik Mesin UGM ini mengungkapkan, menggunakan minyak goreng sebagai pelumas mungkin memang memberi kesan tarikan kendaraan yang lebih enteng daripada oli.

Sebab, pada suhu tinggi, viskositas minyak goreng akan turun yang ditandai dengan tekstur lebih encer.

"Itu yang menyebabkan feeling pengemudi merasa enteng. Tapi untuk apa enteng kalau mesin cepet aus," tutur Jayan.

Sebenarnya, viskositas minyak pelumas asli atau oli pada suhu tinggi juga akan mengalami penurunan seiring berjalannya waktu.

Kendati demikian, menurut Jayan, penurunan kekentalan tidak serendah yang terjadi pada minyak goreng.

Tidak hanya menggunakan oli, pengguna kendaraan juga perlu memilih pelumas dari pabrikan ternama, dengan spesifikasi yang sesuai rekomendasi produsen mobil atau motor.

"Karena itu saya katakan minyak goreng stabilitas viskositas rendah pada suhu tinggi. Saran saya jangan dilakukan (ganti oli ke minyak goreng)," ucapnya.

Kotoran bisa masuk celah mesin

Terpisah, dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto menjelaskan, mengaplikasikan minyak goreng sebagai pelumas kendaraan sama seperti menggunakan bahan ini di penggorengan.

Saat minyak goreng baru dipanaskan dalam wajan secara terus-menerus, warnanya yang semula kuning bening, jernih, dan bersih, perlahan akan berubah menjadi coklat dengan sejumlah kotoran.

"Kalau terus dipanaskan lama-lama akan menjadi hitam dan kotor," tutur Tri, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Pemandangan serupa, lanjutnya, juga akan ditemui saat minyak goreng dipanaskan secara terus-menerus di mesin kendaraan.

Namun, kotoran yang bercampur dengan minyak goreng dalam wajan mungkin dapat disaring dengan mudah.

Sementara pada kendaraan bermotor, kotoran rawan masuk ke celah mesin, sehingga justru merugikan pengguna.

"Kalau sekarang kotoran yang terbentuk tadi masuk ke celah yang sempit dan bergerak relatif, apa yang akan terjadi? Tentu akan mengganggu gerakan dan bisa juga mungkin membuat gerakannya macet," tandasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/28/190000965/ganti-oli-motor-pakai-minyak-goreng-diklaim-buat-tarikan-lebih-enteng-ini

Terkini Lainnya

Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Tren
Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Tren
Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Tren
18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

Tren
Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Tren
4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

Tren
5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

Tren
Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Tren
Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tren
Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Tren
Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

Tren
Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke