Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Anak Setir Mobil PLN dan Tabrak Motor di Samarinda

KOMPAS.com - Unggahan video dengan narasi seorang anak nekat menyetir mobil milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) hingga menabrak motor di Samarinda, Kalimantan Timur, beredar di media sosial.

Video tersebut salah satunya diunggah di media sosial Instagram oleh akun @romansasopirtruck, Jumat (19/4/2024).

"Warga pengguna jalan di Sungai Dama Samarinda, tepatnya di Jalan Otto Iskandar Dinata dibuat panik, karena melihat aksi bocah yang diperkirakan berumur lima tahun nekat menyetir mobil milik PLN, Jumat 19 April 2024," tulis unggahan.

Tampak dalam video, anak laki-laki yang mengenakan jubah koko berwarna biru duduk terdiam dikeliling warga sekitar.

Beberapa orang mencoba bertanya keberadaan orangtua dan asal si anak, serta sopir mobil PLN bernomor polisi KT 1912 YG itu.

Lantas, bagaimana kronologi kejadiannya?

Kronologi anak diduga menyetir mobil PLN

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Kabid Humas Polda Kaltim) Kombes Pol Artanto membenarkan, peristiwa dalam video terjadi di Jalan Otto Iskandardinata, Samarinda.

Peristiwa yang melibatkan mobil Toyota Avanza warna putih dengan pelat nomor KT 1912 YG yang digunakan sebagai mobil PLN itu terjadi pada Jumat (19/4/2024) pukul 09.30 Wita.

"Bahwa benar telah terjadi laka lantas (kecelakaan lalu lintas) pengendara mobil KT 1912 YG atas nama Andik Sasminto, pada Jumat jam 09.30 Wita di Jalan Otto Iskandardinata Samarinda," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/4/2024).

Artanto menjelaskan, kejadian yang menyeret seorang anak laki-laki tersebut bermula saat Andik (38 tahun), petugas PLN, mendatangi lokasi kabel terbakar karena ada laporan masyarakat.

Sesampainya di lokasi kejadian, dia memarkirkan mobil di pinggir jalan dalam keadaan mesin mati, tetapi tidak terkunci.

"Kemudian saat pengemudi meninggalkan kendaraannya, seorang anak kecil berusia sekitar enam tahun masuk ke dalam mobil," papar Artanto.

Anak tersebut lantas menarik rem tangan mobil, sehingga kendaraan berjalan di jalan turunan, dan menabrak motor yang terparkir.

Dugaan kelalaian

Artanto menegaskan, tidak ada korban terluka dalam kecelakaan lalu lintas ini. Namun, kerugian material ditaksir mencapai Rp 1 juta.

Mobil yang terlibat juga dalam keadaan standar, ban normal, serta indikator rem kendaraan yang bagus.

Tidak hanya itu, polisi mencatat, kendaraan memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB), sementara petugas PLN yang mengendarai dilengkapi Surat Izin Mengemudi (SIM).

Menurut Artanto, pihaknya masih melakukan penyelidikan, sehingga belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.

Kendati demikian, kasus berkenaan dengan kelalaian yang melanggar Pasal 310 ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Selanjutknya kasus ditangani oleh pihak Satlantas Polresta Samarinta. Masih dilakukan penyelidikan saat ini," ungkap Artanto.

Sepakat tidak ada tuntutan

Terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Samarinda (Kasat Lantas Polresta Samarinda) Kompol Creato Sonitehe Gulo mengatakan, anak laki-laki tersebut saat ini dalam keadaan baik dan tidak ada luka.

Namun demikian, motor dan mobil yang terlibat dalam kecelakaan mengalami sedikit kerusakan.

Pihaknya juga sudah memanggil wali anak, sopir PLN, serta pemilik motor yang menjadi korban.

"Kita mediasikan, dan semua pihak pun menyadari bahwa itu memang musibah, sehingga tidak ada tuntutan," terang Gulo, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (20/4/2024).

Dari keterangan walinya, kata Gulo, anak laki-laki tersebut memiliki kondisi khusus.

Pihaknya pun masih berkonsultasi dengan psikolog anak untuk penanganan agar kejadian tersebut tak terulang kembali.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/21/113000465/kronologi-anak-setir-mobil-pln-dan-tabrak-motor-di-samarinda-

Terkini Lainnya

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke