Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Kebiasaan yang Menyebabkan Lemak Perut Menumpuk, Segera Cegah

KOMPAS.com - Menumpuknya lemak dalam perut dapat menurunkan kepercayaan diri.

Pasalnya, lemak yang menumpuk dapat membuat perut tampak buncit atau besar.

Selain itu, menumpuknya lemak di perut juga menyulitkan sebagian orang ketika akan memakai baju atau celana.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (26/9/2024), lemak perut perlu diwaspadai karena kondisi ini berpotensi memicu diabetes dan tekanan darah tinggi.

Penyakit lain yang berisiko muncul jika lemak perut tidak segera dihilangkan adalah serangan jantung dan kanker.

Kebiasaan yang menyebabkan lemak perut menumpuk

Menurut beberapa ahli, penumpukan lemak di perut ternyata disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari yang jarang disadari.

Kebiasaan tersebut perlu dicegah atau disetop supaya perut tidak lagi buncit dan berat badan dapat turun.

Lantas, apa saja kebiasaan yang menyebabkan lemak perut muncul?

1. Makan sambil beraktivitas

Salah satu penyebab lemak perut muncul adalah kebiasaan makan sambil melakukan aktivitas lain, seperti menonton TV atau bekerja di depan komputer.

Kebiasaan seperti itu menyebabkan seseorang makan tanpa berpikir sehingga mengonsumsi terlalu banyak kalori.

Kebiasaan tersebut juga membuat seseorang sulit untuk mengukur rasa kenyang.

"Dalam sebuah penelitian, orang yang makan sambil menonton TV atau berjalan mengonsumsi lima kali lebih banyak daripada mereka yang tidak memiliki gangguan saat makan," kata ahli diet terdaftar di Garage Gym Reviews, Destini Moody, dikutip dari Eat This.

"Ketika Anda tidak makan dengan penuh perhatian, otak Anda mungkin tidak dapat secara efisien mengomunikasikan kepada perut bahwa Anda sudah kenyang karena Anda tidak berkonsentrasi untuk mengonsumsi makanan," tambahnya.

2. Asupan protein kurang

Faktor lain yang menyebabkan lemak perut muncul adalah asupan protein yang kurang.

Protein dibutuhkan tubuh karena kandungan ini penting ntuk membangun dan memperbaiki jaringan, termasuk otot.

Jika asupan protein kurang, akibatnya otot akan menghilang sehingga memperlambat metabolisme dan mempersulit hilangnya lemak perut.

"Camilan kaya protein lebih efektif untuk membuat Anda tetap kenyang hingga waktu makan berikutnya karena protein menyebabkan rasa kenyang," jelas Moody.

3. Kurang minum air putih

Orang yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan karena kurang minum air putih akan sulit bergerak aktif dan membakar kalori.

Moody mengatakan, penelitian menunjukkan bahwa seringkali orang salah mengartikan rasa haus sebagai rasa lapar. Hal tersebut terungkap dalam penelitian Annals of Family Medicine pada Juli 2016.

"Kita mungkin ngemil atau makan lebih banyak dari yang seharusnya, padahal yang kita butuhkan hanyalah air," ujar Moody.

"Tetap terhidrasi dapat membantu mencegah rasa lapar muncul sebelum waktunya," sambungnya.

4. Kurang tidur

Selain air putih, waktu tidur yang kurang ternyata berpotensi menyebabkan lemak perut muncul.

Hal tersebut pernah diuji peneliti dalam studi yang diterbitkan di National Library of Medicine pada April 2022.

Penelitian menyebutkan bahwa kurang tidur dapat mengganggu hormon kelaparan tubuh.

Di sisi lain, kurang tidur juga meningkatkan nafsu makan dan keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat.

Pelatih pribadi bersertifikat di Garage Gym Reviews, Mike Masi, menjelaskan bahwa tanpa tidur yang cukup maka sistem dalam tubuh akan terganggu dan menghambat penurunan lemak.

"Kurang tidur dapat berdampak negatif pada sistem endokrin dengan mengganggu keseimbangan hormon kelaparan, seperti ghrelin dan leptin. Ghrelin, yang memberi sinyal rasa lapar ke otak, cenderung meningkat saat kurang tidur, sementara leptin, yang memberi sinyal kenyang, menurun," terang Mike.

5. Minum banyak alkohol

Alkohol ternyata mengandung banyak kalori kosong sekitar tujuh kalori per gram. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Masi menuturkan, meminum alkohol pada malam hari berisiko mengganggu pola dan kualitas tidur sehingga berat badan dapat bertambah.

Alkohol juga bersifat diuretik yang artinya dapat menyebabkan dehidrasi.

Dehidrasi perlu diwaspadai karena kondisi ini berdampak negatif pada performa olahraga dan pemulihan serta tingkat metabolisme, sehingga lebih sulit untuk menghilangkan lemak.

6. Makan tidak terencana

Ada kecenderungan orang yang lapar namun tidak memiliki makanan akan mengambil keputusan yang tidak sehat.

Oleh sebab itu, disarankan agar merencanakan makanan supaya tidak salah memilih asupan dan penurunan berat badan dapat tercapai.

7. Melewatkan waktu makan

Faktor lain yang menyebabkan lemak perut muncul adalah kebiasaan melewatkan waktu makan, terutama sarapan, sehingga menimbulkan makan berlebihan.

Saat selalu melewatkan sarapan, maka Anda akan makan berlebih di siang atau sore hari. Hal ini tentu saja memicu penumpukan lemak di area perut.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/15/173000565/7-kebiasaan-yang-menyebabkan-lemak-perut-menumpuk-segera-cegah

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke