KOMPAS.com - Kumis kucing adalah rambut taktil sangat sensitif yang tumbuh di moncong kucing, yang di akarnya terdapat folikel berisi saraf.
Kumis tersebut dapat membantu kucing mendeteksi lokasi, ukuran, dan tekstur sebuah benda, bahkan dalam kegelapan, menurut Live Science.
Hal tersebut yang memungkinkan teman berbulu ini mampu mengukur apakah ia dapat masuk dan melewati ruang sempit.
Kumis kucing juga diketahui dapat mendeteksi perubahan arus udara, membantu kucing mendeteksi bahaya yang mendekat, dan digunakan sebagai alat komunikasi.
Folikel tempat tumbuhnya rambut kumis dikelilingi oleh sel-sel sensorik yang mengirimkan informasi sentuhan. Ini mirip dengan sinyal yang dikirimkan ujung jari manusia ke otak.
Sel-sel sensoriknya distimulasi oleh getaran terkecil pada bulu, sehingga kucing tidak hanya merasakan benda padat, tetapi juga merasakan aliran udara dari gerakan di dekatnya.
Bahkan, beberapa sel folikel kumis kucing juga memiliki kemampuan proprioseptif, di mana gravitasi yang menarik bulu akan memberi tahu kucing bagaimana orientasinya terhadap tanah.
Fungsi ini sangat penting bagi hewan ketika jatuh dari ketinggian, dan menjadi salah satu alasan mengapa kucing selalu mendarat dengan kakinya.
Seperti bulu-bulu lain di tubuh kucing, kumis mereka juga bisa rontok, dan itu adalah hal normal. Namun, Anda tidak boleh memotongnya.
Saat Anda memotong kumis kucing, mereka akan mengalami disorientasi dan ketakutan, karena hal tersebut menghilangkan salah satu cara mereka mengidentifikasi apa yang ada di lingkungannya.
Dilansir dari laman PetMD, baik kucing liar maupun kucing peliharaan dalam rumah bergantung pada informasi sensorik dari kumisnya.
Kumis bukan sekadar bagian tubuh penghias wajah kucing. Mereka memberi kucing pesan-pesan sensorik yang penting.
Mencabut atau memotong kumis kucing mempunyai dampak negatif dibandingkan dengan mencukur bulu biasa di bagian tubuh lainnya.
Ketika kumisnya dipotong, berisiko mengakibatkan perubahan atau kesalahan informasi yang didapat dari lingkungannya, dan ini dapat membuat kucing sangat stres dan bingung.
Sejalan dengan itu, dikutip dari laman Cats.com, memotong kumis kucing dapat menyebabkan stres dan perubahan perilaku.
Kumis adalah bulu taktil yang memberikan masukan sensorik yang membantu kucing Anda memahami lingkungan sekitar dan orientasinya.
Jika dipotong, kucing tidak menerima informasi yang sama seperti biasanya. Ini membuat kucing takut, stres, dan cemas, bahkan mengakibatkan perubahan perilaku lebih lanjut.
Tanpa kumis yang berfungsi, kucing menjadi lebih rentan. Misalnya, mereka tidak akan dapat menilai ruang kecil secara efektif sehingga dapat menyebabkan kebuntuan.
Mereka bisa saja melakukan hal-hal atau aktivitas yang biasanya mereka hindari, sehingga berpotensi menyebabkan risiko terluka.
https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/14/103000365/bolehkah-memotong-kumis-kucing-kenali-dampaknya-berikut-ini