Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Faktor Risiko Pembengkakan Kelenjar Getah Bening yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com - Kelenjar getah bening adalah kelenjar kecil yang menyaring getah bening, yakni cairan bening yang bersirkulasi melalui sistem limfatik.

Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terjadi akibat infeksi bakteri atau virus, dan dalam kasus yang jarang terjadi bisa disebabkan oleh kanker.

Kelenjar getah bening memiliki peran penting dalam membantu tubuh Anda untuk melawan infeksi.

Dilansir dari laman American Cancer Society, kelenjar getah bening adalah struktur kecil yang berfungsi sebagai penyaring zat asing, seperti sel kanker dan infeksi.

Mereka mengandung sel kekebalan yang dapat membantu melawan infeksi dengan menyerang dan menghancurkan kuman yang dibawa melalui cairan getah bening.

Kelenjar getah bening terletak di banyak bagian tubuh, antara lain leher, ketiak, dada, perut (perut), dan selangkangan.

Ketika ada masalah, seperti infeksi, cedera, atau kanker, kelenjar getah bening di area tersebut mungkin membengkak atau membesar saat bekerja menyaring sel-sel “jahat”.

Umumnya, hanya satu area kelenjar getah bening yang membengkak pada satu waktu. Namun dalam beberapa kasus, bisa lebih dari satu area kelenjar getah bening membengkak

Faktor risiko pembengkakan kelenjar getah bening

Sebagaimana telah disebut sebelumnya, pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terjadi akibat infeksi bakteri atau virus.

Dikutip dari laman Mayo Clinic, berikut adalah beberap kondisi yang meningkatkan risiko pembengkakan kelenjar getah bening:

1. Usia

Faktor pertama yang meningkatkan seseorang berisiko mengalami kondisi pembengkakan kelenjar getah bening adalah usia yang lebih tua.

Penuaan akan lebih meningkatkan risiko terkena infeksi, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan kanker.

2. Perilaku berisiko tinggi

Ada sejumlah kebiasaan yang juga berpotensi meningkatkan risiko pembengkakan kelenjar getah bening seseorang.

Misalnya berhubungan seks bebas tanpa pelindung dan penggunaan obat-obatan terlarang. Ini juga meningkatkan risiko infeksi seperti HIV dan infeksi menular seksual lainnya.

3. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Kondisi ini bisa disebabkan oleh suatu penyakit atau obat-obatan yang kemudian menekan sistem kekebalan tubuh Anda.

Memiliki sistem kekebalan yang lemah meningkatkan risiko infeksi, termasuk risiko pembengkakan kelenjar getah bening.

Pembengkakan kelenjar getah bening bisa sekecil kacang polong atau sebesar buah ceri. Namun, akan sangat menyakitkan saat disentuh atau saat melakukan gerakan tertentu.

Dilansir dari laman Healthline, gejala yang mungkin muncul bersamaan dengan pembengkakan kelenjar getah bening adalah:

Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan dapat menyebabkan nyeri saat berjalan atau membungkuk.

Selain itu, seseorang yang mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di bawah rahang atau di kedua sisi leher, akan merasakan sakit ketika memutar kepala ke arah tertentu atau saat mengunyah makanan.

Jika Anda mengalami salah satu gejala tersebut di atas dan disertai pembengkakan kelenjar getah bening, segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/26/123000165/3-faktor-risiko-pembengkakan-kelenjar-getah-bening-yang-perlu-diwaspadai

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke