Indonesia Bisa Lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023, asalkan...

Diberitakan Kompas.com (21/1/2024), Indonesia kini menempati urutan kedua di klasemen peringkat ketiga terbaik Piala Asia 2023. Sementara Bahrain ada di posisi pertama.

Hasil tersebut didapatkan usai Indonesia mengalahkan Vietnam dengan skor tipis 1-0 di pertandingan Jumat (19/1/2024). Hingga Indonesia kini mengantongi tiga poin.

Namun, peringkat Bahrain yang juga punya tiga poin berkat menang 1-0 dari Malaysia pada Sabtu (20/1/2024) lebih unggul. Ini karena Bahrain punya disciplinary point lebih sedikit dengan tiga kartu kuning, sementara Indonesia mengantongi empat kartu kuning.

Seperti diketahui, tim yang bisa lolos ke babak 16 besar terdiri dari peringkat 1 dan 2 di grup A hingga F, serta empat timnas yang masuk klasemen peringkat ketiga terbaik Piala Asia 2023.

Jika Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023, ini akan menjadi kali pertama timnas Garuda melaju ke babak gugur kompetisi tersebut.

Lalu, bagaimana strategi dan skenario agar timnas Indonesia bisa lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023?

Skenario lolos ke babak 16 besar

Pengamat sepak bola Gita Suwondo mengungkapkan, timnas Indonesia punya peluang untuk melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023.

"Possibility-nya sih saya bilang 40 sampai 50 persen kemungkinan kita masih bisa lolos (ke babak 16 besar)," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Gita menilai, timnas Indonesia kemungkinan tidak akan menang dari Jepang sehingga naik ke peringkat 2 Grup D dan otomatis lolos ke babak gugur.

Namun menurutnya, Indonesia tetap berpeluang lolos meski kalah atau sebelum melawan Jepang. Ini tergantung hasil pertandingan Grup A, B, dan C yang lebih dulu terlaksana.

Gita menjelaskan, China runner-up sementara grup A baru punya dua poin. Sementara Tajikistan dan Lebanon masing-masing baru mengantongi satu poin. Ini berarti peringkat tiga dan empat di grup ini pasti tersingkir dari kompetisi.

Indonesia, lanjutnya, dapat lolos ketika pertandingan Suriah dan India dari Grup B pada Selasa (23/1/2024) berakhir imbang. Suriah kini punya satu poin sementara India masih 0.

Meski begitu, dia mengungkapkan, Indonesia akan sulit melaju ke babak selanjutnya dengan mengandalkan kemenangan dari Jepang. Pasalnya, tim Samurai Biru akan bermain habis-habisan usai kalah 2-1 dari Irak dan kini menempati posisi dua Grup D.

"Mungkin akan berat bagi kita untuk menahan imbang. Possibility-nya, kita kalah (skor) jangan terlalu besar agar bisa bersaing," terangnya.

Jika Indonesia menahan imbang Jepang, lanjut Gita, tim Garuda akan lolos ke babak gugur dengan mengantongi empat poin. Namun, potensi hal ini terjadi akan berat. Alternatif lainnya, Indonesia hanya boleh kalah dengan skor tipis 0-1 atau 1-2 lawan Jepang.

Selain itu, Gita menuturkan, Indonesia perlu memperhatikan jumlah kartu kuning yang diterima. Saat ini, kartu kuning yang didapat lebih banyak dari Bahrain sehingga posisi tim Garuda kalah saing.

Ketika Indonesia dan Bahrain sama-sama kalah di pertandingan berikutnya, tim Garuda bisa gagal lanjut ke babak 16 besar akibat disciplinary point lebih banyak.

"Kita harus berusaha tidak dapat kartu kuning sambil berharap Bahrain dapat kartu kuning," tambah dia.

"Lawan Jepang, akan semakin minim peluang kita. (Penyerang Indonesia) harus bisa menyelesaikan peluang dengan bikin satu gol," lanjutnya.

Dia juga menyoroti beberapa nama pemain Indonesia yang berpotensi menjebol gawang Jepang, antara lain Rafael Struick, Marselino Ferdinan, Yakob Sayuri, dan Pratama Arhan.

Gita menyebut, timnas Garuda perlu mewaspadai semua pemain Jepang. Namun, titik kelemahan tim Asia Timur itu berada di penjaga gawangnya yang telah kebobolan empat kali.

Untuk bisa melesakkan gol ke gawang lawan, Indonesia perlu meningkatkan serangan di lini depan dan tidak blunder dengan salah oper di lini belakang. Selain itu, tim Garuda perlu membuat serangan dan crossing dari sayap yang baik ke area lawan.

Ditanya mengenai peluang Indonesia di babak 16 besar, Gita menilai tim Garuda mungkin sulit melawan Qatar atau Australia yang ada di Grup A dan B. Ini karena keduanya kerap mewakili Asia di Piala Dunia dan punya peringkat FIFA tinggi.

"(Peluang Indonesia) mungkin sulit. Mungkin yang harus kita lakukan (adalah) bertahan sekuat mungkin dan tidak blunder di lapangan," imbuhnya.