Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beda Cara Anies, Prabowo, dan Ganjar Berantas Korupsi jika Terpilih Jadi Presiden 2024

KOMPAS.com - Tiga calon presiden (capres) 2024 beradu gagasan mengenai cara mengatasi korupsi di Indonesia.

Adu gagasan tersebut disampaikan dalam acara Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (17/1/2024) malam.

Dalam acara tersebut, tiga capres-cawapres hadir, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Masing-masing capres memiliki cara yang berbeda untuk memberantas kasus korupsi di Indonesia.

Lantas, seperti apa gagasan para capres dalam memberantas kasus korupsi di Indonesia?

Salah satu gagasan yang disampaikan adalah memberikan hadiah bagi para pemburu koruptor.

"Kemudian kita memberikan hadiah yang layak bagi pemburu koruptor," kata dia, dilansir dari siaran langsung saluran Youtube KPK, Rabu.

Menurutnya, semua pihak yang terlibat dalam memburu koruptor harus mendapat imbalan yang setimpal.

Sementara bagi koruptor, Anies akan menuntaskan RUU perampasan aset untuk memberikan efek jera bagi para pelaku.

"Koruptor harus dimiskinkan, tidak ada hukuman lain," kata dia.

Anies juga berjanji mengembalikan wibawa KPK dengan merevisi undang-undang KPK. Dia juga menyinggung soal standar etika di KPK yang mulai bergeser.

Tak hanya itu, Anies juga berjanji akan memperbaiki sistem manajemen KPK dengan membuka rekrutmen bagi pejabat dan staf KPK.

Dirinya juga tetap akan menegakkan dan mengoptimalisasi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

"Kita harus secara realistis dan sistemik mengatur kualitas hidup semua yang mengatur roda pemerintahan terutama yang memegang anggaran besar," kata Prabowo.

Dia membandingkan jaminan kualitas hidup beberapa pejabat di luar negeri yang dinilai lebih terjamin daripada di Indonesia.

Tak hanya itu, Prabowo juga berjanji akan menegakkan pelaporan LHKPN jika nanti dirinya terpilih menjadi presiden.

Prabowo mendukung penjatuhan sanksi bagi para pejabat yang tidak jujur dalam menyampaikan laporan LHKPN. 

Menurutnya, seluruh harta kekayaan pejabat wajib dilaporkan.

"Karena itu saya dukung LHKPN untuk ditegakkan dan diberi sanksi manakala LHKPN itu tak jujur. Semua kekayaan harus dilaporkan. Jadi intinya demikian, pendekatan secara realistis, sistemik," tutur Prabowo.

Berdasarkan pengalamannya, Ganjar mengatakan bahwa persoalan pelaporan LHKPN bukan hal yang sulit.

Dia mencontohkan supaya para pejabat negara bisa langsung dihampiri untuk mengisi LHKPN-nya.

"Ketika macet ternyata kuncinya gampang, undang KPN (Ketua Pengadilan Negeri), suruh isi saat itu, selesai semuanya. Ini lah pola-pola yang kita lakukan ketika koordinasi, supervisi, dan pencegahan kita lakukan," tutur Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga menyampaikan beberapa gagasannya terkait pemberantasan korupsi di Indonesia, seperti digitalisasi sistem keuangan, transparansi yang dipantau langsung oleh pimpinan tertinggi, mengembalikan independensi KPK, memastikan aparat bebas dari intimidasi, dan penguatan instrumen LHKPN.

Ganjar juga sepakat untuk memiskinkan koruptor demi memberikan efek jera.

"Saya kira Pulau Nusakambangan tepat untuk itu (pelaku koruptor)," kata Ganjar.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/18/071500165/beda-cara-anies-prabowo-dan-ganjar-berantas-korupsi-jika-terpilih-jadi

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke