Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Kepadatan Malioboro dan Daftar Kereta yang Berhenti Luar Biasa di Lempuyangan...

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberlakukan kebijakan pola rekayasa operasi Berhenti Luar Biasa (BLB) di Stasiun Lempuyangan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mengatasi dampak selama perayaan Natal dan tahun baru.

BLB yang dimaksud oleh PT KAI adalah pelanggan kereta api yang terdampak dapat naik atau turun di Stasiun Lempuyangan dengan tetap mengacu pada jadwal yang tertera pada tiketnya.

Terdapat 14 perjalanan kereta api yang mengalami BLB di Stasiun Lempuyangan imbas dari kemacetan dan kepadatan arus lalu lintas saat libur Natal dan tahun baru di sekitar kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sebelumnya, PT KAI telah mengumumkan kejadian serupa pada Minggu (24/12/2023) dan berdampak pada 11 perjalanan kereta api.

Manager Humas Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengatakan, kejadian BLB bukan pertama kali diberlakukan di Yogyakarta.

“Pada event besar seperti Angkutan Nataru dan Angkutan Lebaran bisa menimbulkan hal serupa, sehingga diberlakukanlah BLB,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/12/2023).

Kris begitu dia akrab disapa menjelaskan, pola pemberlakuan BLB hanya dilakukan pada petang hingga malam hari saja.

Adapun bagi pelanggan yang terdampak BLB, pihaknya melakukan beberapa cara antisipasi kepada penumpang kereta.

“Bagi penumpang yang terdampak, kami akan menghubungi secara langsung by phone. Selain itu, kami juga melakukan SMS, mempublikasikan melalui media sosial KAI dan Whatsapp status,” ungkapnya.

Selain itu, Kris menjelaskan, hingga Selasa (26/12/2023), KAI masih akan memberlakukan BLB sebagai antisipasi keterlambatan pelanggan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Disub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho menuturkan situasi terkini di sekitar kawasan Malioboro.

“Sejak pukul 05.30 WIB, terpantau arus lalu lintas di Kawasan Tugu, Malioboro Keraton (Gumaton) sudah sangat landai, karena sudah dilakukan pengaturan lalu lintas di kawasan tersebut,” ujarnya, Selasa (26/12/2023).

Meskipun demikian, senada dengan pernyataan dari KAI, Agus mengatakan, kejadian BLB masih bisa terjadi kembali.

“Meskipun hari ini terakhir libur Natal, namun karena anak-anak sekolah masih banyak yang libur sampai Kamis (2/12/2024), masih banyak wisatawan yang datang ke Yogyakarta dan ada peningkatan volume kendaraan yang menyebabkan kepadatan lalu lintas,” kata dia.

Terkait penyebab kemacetan, menurutnya disebabkan oleh perilaku wisata dari masyarakat.

Ia menjelaskan, di pagi hingga siang hari, wisatawan akan menikmati keindahan alam di luar Kota Yogyakarta, seperti Sleman, Kulon Progo, dan Gunung Kidul.

Lalu pada sore hari, sekitar pukul 15.00 WIB secara bertahap wisatawan akan kembali menuju Kota Yogyakarta untuk berwisata.

Menurut Arif, karena itu perilaku wisatawan ini, akhirnya terjadi peningkatan volume kendaraan di wilayah Kota Yogyakarta dan berimbas pada kepadatan lalu lintas.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/26/130000165/update-kepadatan-malioboro-dan-daftar-kereta-yang-berhenti-luar-biasa-di

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke