Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Ras Kucing Mesir dengan Penampilan Liar dan Eksotis

KOMPAS.com - Kucing mempunyai tempat khusus dalam budaya Mesir kuno. Anda misalnya dapat melihat gambar atau patung kucing di sejumlah besar kuil.

Selain hidup berdampingan, kucing juga dipuja oleh masyarakat Mesir, bahkan dianggap suci dan menjadi bagian penting dari kebudayaan masyarakat.

Bahkan ada pula kucing yang telah dimumikan, yang dimaksudkan untuk diwariskan ke kehidupan selanjutnya.

Dikutip dari laman A-Z Animals, ketika Mesir berkembang menjadi tempat lahirnya peradaban yang penting, kucing memainkan peran penting dalam masyarakatnya.

Kucing membantu mengatur populasi tikus dan hama lainnya. Mereka melindungi gudang biji-bijian dan membunuh ular berbisa yang berkeliaran di sekitar rumah orang Mesir.

Saat ini, Mesir dikenal luas sebagai tempat kelahiran kucing peliharaan, dan ras kucing Mesir termasuk ras yang paling kuno.

Meskipun hanya ada segelintir ras yang dapat ditelusuri asal usulnya hingga ke Mesir, namun mereka cukup bervariasi baik dari segi penampilan maupun kepribadian.

Berikut adalah beberapa ras kucing yang dikenal dengan “Kucing Mesir”, baik menurut garis keturunan, maupun karena penampilannya:

1. Chausie

Chausie merupakan bentuk pembiakan tradisional untuk menghasilnya kucing peliharaan yang sepenuhnya mirip dengan ras kucing Mesir kuno yang paling awal.

Hasilnya adalah ras Chausie, yang saat ini menjadi salah satu kucing peliharaan terbesar dan berpenampilan liar di dunia.

Namun alih-alih memilih nenek moyang langsung kucing liar Afrika sebagai contoh, Chausie dibiakkan dari anggota keluarga yang dikenal sebagai kucing hutan.

Ras Shirazi adalah kucing yang disebut sebagai hasil perkembangbiakan antara kucing Persia bermoncong pendek dan berbulu panjang, dengan ras Egyptian Mau.

Kucing ramping ini mewarisi kepribadian mereka dari Mau Mesir, yang ramah dan memiliki pikiran cerdas. Penampilan bulu panjang lembut dan lebat berasal dari jalur Persianya.

Ciri paling menonjol dari kucing ini adalah matanya yang besar, bulat, dan ekspresif.

3. Egyptian Mau

Dilansir dari laman The Spruce Pets, secara umum diketahui bahwa ras ini berasal dari zaman kuno dan dikembangkan dari kucing jalanan Mesir.

Gambar-gambar Mesir kuno juga menunjukkan kucing dengan pola berbintik-bintik dan pola garis yang sama seperti yang terlihat pada Egyptian Mau modern.

Ras ini diperkirakan pertama kali muncul di Amerika Serikat pada tahun 1956 ketika Putri Rusia Nathalie Troubetskoy yang diasingkan membawa serta kucing Egyptian Maunya.

Abyssinian berukuran kecil dan berambut pendek adalah salah satu ras kucing tertua. Banyak sumber mengidentifikasi ras ini berasal dari Mesir atau Etiopia (sebelumnya Abyssinia).

Hal tersebut diduga karena kemiripan ras ini dengan kucing yang digambarkan dalam hieroglif Mesir kuno.

Namun penelitian genetik terbaru menunjukkan pesisir Samudera Hindia dan sebagian Asia Tenggara kemungkinan besar merupakan tempat kelahiran kucing Abyssinian.

5. Sphynx

Dikutip dari laman Daily Paws, banyak orang mengira kucing Sphynx berasal dari Mesir karena kemiripannya dengan penggambaran kucing Mesir kuno.

Mereka mengaitkan kucing Sphynx dengan mitos sphinx—makhluk berkepala manusia, berbadan singa, dan bersayap elang.

Namun faktanya, kucing tidak berbulu ini berasal dari Kanada. dan karena sangat mirip dengan kucing dalam mitologi Mesir, ia diberi nama Sphynx.

Ras Savannah dikembangkan di Amerika Serikat pada tahun 1980-an. Mereka hadir dari perkawinan spesies kucing liar Afrika kecil yang disebut serval dengan kucing domestik.

Ini menghasilkan kucing dengan corak bulu yang berbintik-bintik, sehingga terlihat seperti kucing dari Mesir.

Kucing Savannah bertubuh tinggi dan ramping dengan leher panjang, telinga besar, dan bulu bintik-bintik yang indah.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/02/143000865/6-ras-kucing-mesir-dengan-penampilan-liar-dan-eksotis

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke