Fakta Ayam Cemani, Jadi Hidangan Langka dan Dikaitkan dengan Mistis

KOMPAS.com - Ayam cemani adalah salah satu jenis ayam dari Kedu, Temanggung, Jawa Tengah.

Ayam cemani memiliki keunikan yang tidak ditemui pada jenis ayam lain. Ciri khas ayam ini adalah warnanya yang serba hitam legam, mulai dari bulu, daging, tulang, dan organ-organ di dalamnya.

Keunikan tersebut yang membuat ayam cemani dikenal hingga ke mancanegara.

Harga ayam cemani juga terbilang lebih mahal jika dibandingkan dengan jenis ayam lainnya.

Di luar negeri, harga ayam cemani bisa menyentuh angka yang fantastis. Satu ekor ayam cemani dijual dengan harga 2.500 dollar AS atau sekitar Rp 33 juta sebagaimana dikutip dari Phoenix New Times.

5 fakta ayam cemani

Dihimpun dari berbagai sumber, ayam cemani merupakan jenis ayam yang memiliki keunikan secara sains namun sering dikaitkan dengan mistis.

Berikut fakta ayam cemani:

1. Disebut ayam lamborghini

Dilansir dari Finedining Lovers, ayam cemani dijuluki lamborghini of poultry atau unggas lamborghini karena penampilannya yang langka dan unik.

Warnanya yang dominan hitam itu diperoleh dari pigmentasi tidak biasa dari sifat genetiknya, atau dikenal sebagai fibromelanosis.

Fibromelanosis adalah sebuah mutasi hiperpigmentasi yang langka (kebalikan dari albinisme).

Ayam cemani juga dianggap sebagai salah satu ras ayam terlangka di dunia.

2. Pengembangbiakan yang sulit

Dokter hewan dan akademisi dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) Slamet Raharjo mengungkap alasan harga ayam cemani mahal.

Selain langka, pengembangbiakan ayam hitam ini juga sulit.

"Persentase menghasilkan anakan ayam cemani hitam solid atau 100 persen hitam hanya berkisar 20-30 persen," kata dia, dilansir dari Kompas.com (2022).

Proses inbreeding berkelanjutan saat budidaya ayam cemani juga dapat membuat gen lemah berkumpul dalam satu individu. Akibatnya, secara genetik ayam cemani lebih ringkih dibanding ayam kampung.

"Sehingga cemani yang asli atau berkadar 100 persen sangat langka, dan kalau ada harganya bisa mencapai puluhan juta," kata Slamet.

Selain pengembangbiakan yang sulit, proses seleksi untuk memperoleh ayam cemani berkualitas membutuhkan 14-20 keturunan.

3. Mengandung hemoglobin tinggi

Daging ayam cemani mengandung kalsium tinggi dan mineral yang diperlukan tubuh.

Dilansir dari Kompas.com (2020), penelitian mengungkap bahwa daging ayam cemani mengandung hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan ayam kampung biasa.

Oleh karena itu, daging ayam cemani sangat direkomendasikan bagi ibu hamil.

4. Jadi hidangan langka

Ayam cemani merupakan salah satu varietas ayam kampung. Tak heran, daging ayam hitam ini ketika dimasak tidak mudah hancur tapi memiliki rasa yang lezat.

Daging ayam cemani memiliki rasa yang ringan dan gurih dengan tekstur sedikit juicy (berair), seperti dikutip dari Tasting Table.

Warna hitam pada daging ayam cemani juga membuat sajiannya jadi unik. Namun rasa daging yang ringan membuat ayam cemani bisa dimasak dengan bumbu apapun.

Sayangnya, hidangan ayam cemani cukup langka. Hanya segelintir koki yang tertarik untuk mengolahnya.

5. Dikaitkan dengan mistis

Ayam cemani juga kerap dianggap sebagai simbol status, jimat keberuntungan, dan kepercayaan mistis lainnya, khususnya bagi masyarakat Jawa.

Peternak ayam cemani dari Jawa Barat, Wira Kusumah mengatakan sebagian besar konsumennya membeli ayam cemani untuk ritual.

"90 persen pembeli menginginkan ayam cemani untuk diambil darahnya yang hitam. Darah itu digunakan untuk ritual," kata Wira, dilansir dari Vice.

Secara ilmiah, warna darah ayam cemani bukan hitam, tetapi merah yang sangat tua,

Darah unggas satu itu sering digunakan untuk ritual pengorbanan. Misalnya ketika seseorang melakukan peletakan batu pertama pada proyek konstruksi besar.

Darah ayam cemani menjadi simbol tanda keberuntungan. Semakin gelap darah ayam cemani, sebaik baik peruntungannya.

Sementara 10 persen dari konsumennya membeli ayam cemani untuk dibudidaya dan konsumsi untuk pengobatan.

"Kami tidak memakannya untuk makan malam atau sarapan," ungkap Wira.