Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Evolusi Alat Hitung

Untuk sementara para pemikir arkeomatematika maupun etnomatematika sepakat bahwa alat hitung di luar tubuh manusia yang pertama digunakan oleh manusia untuk menghitung hari adalah matahari dan rembulan.

Untuk mencatat hasil hitungan hari, manusia purba menggunakan batu untuk menggores garis-garis di bebatuan dinding gua. Yang tidak bertahan dimakan zaman adalah goresan yang dibuat pada batang kayu atau pasir.

Namun untuk sementara mayoritas pemikir arkeomatematika masih sepakat bahwa semula manusia prasejarah menggunakan jari tangan pada tubuh mereka masing-masing sebagai alat hitung primordial pendahulu mesin hitung, kalkulator dan komputer masa kini.

Diduga semula jari tangan lebih difungsikan sebagai alat hitung ketimbang jari kaki. Masing-masing jari dianggap sebagai satu angka yang setara satu dengan jari-jemari lain-lainnya.

Kemudian dua jari dianggap sebagai ekspresi angka dua, tiga jari sama dengan tiga, empat jari sama dengan empat dan seterusnya sampai dengan sepuluh sesuai jumlah jari tangan.

Berarti sistem ilmu hitung yang paling dasar adalah desimal berdasar angka sepuluh.

Untuk angka lebih dari sepuluh digunakan tambahan jari kaki atau sepuluh jari tangan disusul dengan jari tangan sesuai angka yang dimaksud.

Misalnya sepuluh jari tangan disusul dengan satu jari tangan jika angka yang dimaksud adalah sebelas berdasar ilmu hitung Arab dan India.

Setelah alat hitung jari dianggap kurang idel untuk menghitung, diduga kemudian manusia purba menggunakan batu dan batang kayu di samping simpul tali yang digunakan masyarakat Inka, aksara piktografi masyarakat China serta hiroglif Sumeria dan Babilonia yang berkembang menjadi abakus, mesin hitung mekanik, kalkulator elektronik dan komputer digital yang kini tampil sebagai robot dan mesin kecerdasan buatan manusia yang mampu lebih cepat dan tepat menghitung ketimbang pembuatnya, yaitu manusia.

Pendek kata, naluri matematikal terus-menerus tanpa henti mendorong homo matematicus mengembangkan daya pemikiran matematikal, aritmatikal dan geometrikal tatkala menempuh perjalanan peradaban umat manusia.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/23/163607665/evolusi-alat-hitung

Terkini Lainnya

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke