KOMPAS.com - Kondisi lidah disebut dapat menjadi tanda-tanda stroke, masalah kesehatan yang dapat mengakibatkan kelumpuhan pada penderitanya.
Informasi tersebut diungkap oleh akun media sosial X (dulu Twitter) @petanirumah, Selasa (24/11/2023).
Melalui unggahannya, warganet menuliskan, penderita stroke sebenarnya dapat diselamatkan dan kembali sehat seperti sedia kala.
"Triknya adalah mengenali stroke, mendiagnosa, dan kemudian merawat pasien secara medis dalam waktu 3 jam, dan itu sangat sulit," kata pengunggah.
Namun, menurutnya, dokter dan masyarakat dapat mengenali gejala stroke dari lidah seseorang.
"Mintalah orang tersebut untuk 'menjulurkan' lidahnya. Jika lidah 'bengkok', jika mengarah ke satu sisi atau sisi lainnya, itu juga merupakan indikasi stroke," tulis pengunggah.
Hingga Rabu (22/11/2023) sore, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 152.000 kali, disukai 2.000 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 800 warganet.
Lantas, benarkah kondisi lidah dapat menjadi tanda-tanda stroke?
Gejala stroke pada lidah
Spesialis saraf dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Pukovisa Prawiroharjo mengatakan, kondisi lidah "bengkok" dapat menjadi tanda stroke.
Kendati demikian, lidah bukan menjadi satu-satunya gejala saat seseorang mengalami kerusakan otak akibat gangguan suplai darah ini.
"Bisa saja, tapi biasanya ada lainnya," ujar Pukovisa saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/11/2023).
Sama seperti tanda stroke lain yang relatif datang tiba-tiba, lidah penderita biasanya mengalami perubahan ketampakan atau fungsi secara tiba-tiba.
"Lidah yang mendadak menjadi miring sebelah dan bicara cadel," lanjut Pukovisa.
Secara lengkap, gejala stroke dapat dikenali dengan mengajukan tiga permintaan yang disederhanakan dalam bentuk singkatan STR.
Dalam bahasa Inggris, singkatan STR tersebut meliputi:
Jika seseorang tidak mampu melakukan salah satu dari tiga permintaan, dapat dicurigai memiliki indikasi stroke.
Berbeda, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggunakan akronim dalam bahasa Indonesia, SEGERA KE RS.
"Kalau di Kemenkes, kebetulan saya yang buat akronimnya, memakai istilah SEGERA KE RS untuk tanda awal stroke," ungkap Pukovisa.
Dikutip dari laman Kemenkes, tanda-tanda stroke yang dimaksud, antara lain:
Penyebab stroke
Stroke adalah kondisi saat aliran darah ke bagian otak terhenti, sehingga sel-sel otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.
Sel tersebut pun mati dalam beberapa menit dan dapat menyebabkan kerusakan otak yang berlangsung lama, cacat jangka panjang, bahkan kematian.
Stroke yang berimbas pada kelumpuhan dapat menyerang siapa saja. Namun, orang dengan kondisi kesehatan tertentu berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (12/10/2021), beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke, yaitu:
Ras dan etnis, seperti catatan bahwa orang keturunan Afrika-Amerika memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke.
Faktor lain yang dapat memengaruhi, termasuk penggunaan alkohol dan narkoba, tidak cukup aktivitas fisik, kolesterol tinggi, pola makan buruk, dan kegemukan atau obesitas.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/23/080000765/kondisi-lidah-bisa-jadi-tanda-stroke-seperti-apa-