Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengakuan Ibu Muda yang Merekayasa Bayinya Hilang di Cianjur

KOMPAS.com - Kepolisian akhirnya mengungkap fakta kasus bayi hilang di Cianjur, Jawa Barat.

Kepala Kepolisian Sektor Cibeber Kompol Aca Nana Suryadi mengatakan, kasus bayi hilang di Kampung Belembeng RT 001 007, Desa Mayak, Kecamatan Cibeber, Cianjur itu merupakan hasil rekayasa sang ibu.

"Ibunya yang buat itu (skenario). Terkait motifnya masih kita dalami," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Senin (13/11/2023).

Bayi berusia 12 hari bernama M Daffa Alfaiz itu ternyata diserahkan oleh Ibunya, berinisial AI (17), kepada saudaranya, Minggu (12/112023).

Fakta itu terungkap setelah pihak kepolisian menelusuri keterangan dari sejumlah saksi, termasuk pengakuan AI.

Pengakuan ibu serahkan bayi ke saudaranya

AI mengaku memberikan anaknya secara sukarela kepada saudaranya tanpa sepengetahuan suaminya.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (14/11/2023), AI menyerahkan bayi itu ketika sang suami masih tertidur sekitar pukul 24.00 WIB, Minggu (12/11/2023), di depan rumahnya.

Sebelumnya, AI menghubungi saudaranya untuk membuat janji bertemu pada pukul 22.00 WIB.

Kepada polisi, AI mengaku menyerahkan darah dagingnya itu karena tidak sanggup mengurusnya.

"Saya capek, ngurus dari pagi sampai pagi lagi, gak pernah tidur. Pinginnya ada gantian. Saya juga dapat tekanan dari sana sini," kata dia.

AI khawatir kondisi tersebut membuat dirinya tidak bisa mengurus si bayi dengan baik.

"Jadi saya nekat untuk menitipkan si dede (bayi) ke saudara, karena kan saudara belum punya anak sampai sekarang, terus dia kan mau dititipkan sama saya, saya mau kerja," akunya.

Dia kemudian menyusun skenario sendiri bahwa bayinya hilang hingga polisi ikut turun tangan.

Mendengar kabar bayi AI yang hilang, saudaranya memutuskan untuk memulangkan bayi tersebut kepada AI.

"Sama teteh dikembalikan lagi karena dia cuma tahunya saya mau kerja dan nitipin si dede," kata AI.

AI kemudian meminta maaf kepada masyarakat dan pihak kepolisian lantaran berbohong dan membuat gaduh.

Saat ini, penyidik Polsek Cibeber tengah melakukan pemeriksaan kepada AI dan suaminya serta beberapa pihak lain terkait kejadian ini.

Susun skenario bayi hilang

Sebelumnya, AI mengaku kehilangan bayinya yang tengah tertidur lelap di kediamannya, di Kampung Belembeng, Cianjur.

Dalam skenario ceritanya, AI mengatakan bahwa dirinya sempat menyusui dan mengganti popok anaknya itu.

Namun, buah hatinya itu tidak kunjung tidur karena mendengar suara lolongan anjing. AI kemudian mengusir anjing itu sehingga bayinya bisa tidur terlelap.

Tak berselang lama, suami AI membangunkannya dan menyampaikan bahwa bayi mereka sudah tidak ada.

AI menduga bayi yang baru dilahirkannya lewat operasi caesar itu dibawa seseorang. Kamera CCTV sempat merekam mobil tersebut, tapi tidak jelas.

“Ada yang lihat mobil, itu di depan mencurigakan. Sempat disenterin, katanya ada orang di dalamnya, tapi tidak kelihatan karena gelap,” kata AI saat itu, dikutip dari Kompas.com, Sabtu.

AI curiga ada seseorang yang dengan sengaja masuk ke rumahnya untuk mengambil bayinya.

Kecurigaan itu muncul karena ganjal pintu yang dipasang sebelum kejadian sudah bergeser posisinya.

Dia dan suaminya pun akhirnya melaporkan kejadian itu Polsek Cibeber.

(Sumber: Kompas.com/Firman Taufiqurrahman, Reza Kurnia Darmawan | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reza Kurnia Darmawan, David Oliver Purba).

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/14/100000165/pengakuan-ibu-muda-yang-merekayasa-bayinya-hilang-di-cianjur

Terkini Lainnya

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke