Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bantu Obati Batuk, Ini 4 Efek Samping Kencur jika Terlalu Banyak Dikonsumsi

KOMPAS.com - Kencur adalah rempah dan tanaman herbal yang masih satu keluarga dengan jahe, kunyit, dan lengkuas.

Rimpang kencur berbentuk bulan dan berwarna putih, dengan rasa pedas dan hangat saat masuk ke dalam tubuh.

Dilansir dari laman Jalur Rempah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, masyarakat Indonesia biasa meracik kencur bersama beras atau lebih dikenal sebagai jamu beras kencur.

Jamu ini bermanfaat menambah nafsu makan, meredakan peradangan, hingga memberikan sensasi menenangkan dalam tubuh.

Konsumsi rimpang bernama ilmiah Kaempferia galanga ini juga dapat meredakan masalah batuk, terutama pada anak-anak.

Lantas, adakah efek samping kencur?

Efek samping kencur

Dikutip dari laman Spiceography, kencur mengandung eukaliptol, zat dalam tumbuhan dengan aroma khas yang telah dimanfaatkan untuk pengobatan selama berabad-abad.

Rempah ini juga mengandung borneol, senyawa yang memiliki sifat antiinflamasi atau anti-peradangan dan antibakteri.

Kedua senyawa tersebut membantu mengobati gejala pilek, termasuk hidung tersumbat dan sakit tenggorokan dengan mengurangi peradangan serta penumpukan lendir.

Mengonsumsi kencur saat batuk juga membantu melegakan tenggorokan dan mengeluarkan dahak.

Kendati demikian, makan kencur berlebihan berpotensi memicu beberapa efek samping bagi kesehatan tubuh.

Berikut efek samping kencur yang mungkin terjadi:

1. Masalah pencernaan

Kencur termasuk dalam golongan karminatif atau zat yang menenangkan saluran pencernaan dan mengobati diare.

Karminatif juga membantu mengeluarkan gas dari saluran pencernaan, sehingga mencegah perut kembung akibat penumpukan gas.

Sayangnya, minum ramuan kencur dalam jumlah berlebihan justru dapat memicu masalah pencernaan.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (14/9/2022), sebuah penelitian pada hewan mengamati, konsumsi kencur dengan dosis 2.000 miligram per kilogram berat badan mengakibatkan efek samping serius.

Efek samping kencur tersebut, salah satunya menyebabkan masalah pada saluran pencernaan, yakni diare.

Makan kencur dan olahannya, termasuk jamu beras kencur hingga 2.000 miligram per kilogram berat badan juga dapat menghilangkan nafsu makan.

Padahal, jika dikonsumsi dalam jumlah normal, rimpang ini dapat membantu meningkatkan nafsu makan.

Jamu beras kencur sangat baik diberikan kepada anak-anak atau orang dewasa yang memiliki masalah susah makan.

Manfaat ini berkat efek karminatifnya yang membantu menambah nafsu makan. Selain itu, kencur bagi orang dewasa juga bermanfaat sebagai penambah stamina.

Kendati demikian, saat berlebihan, rempah ini dapat menyebabkan penurunan energi secara drastis.

3. Sering buang air kecil

Bukan hanya saluran pencernaan, terlalu banyak kencur yang masuk ke dalam tubuh juga dapat berefek pada sistem ekskresi.

Sistem ekskresi adalah sistem organ yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan limbah dari tubuh melalui urine.

Masih dari penelitian yang sama, konsumsi kencur hingga 2.000 miligram per kilogram berat badan dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.

Meski tampak tidak berbahaya, kondisi ini berpotensi mengganggu dan menghambat aktivitas sehari-hari.

Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut pada manusia mengenai efek samping kencur ini.

4. Gangguan hati dan ginjal

Menurut Kementerian Kesehatan, mengonsumsi bahan herbal, seperti kencur berpotensi menimbulkan gangguan fungsi liver atau hati.

Pasalnya, saat jamu atau bahan herbal masuk ke dalam pencernaan, akan terjadi proses metabolisme di liver.

Selain itu, jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang, berpotensi menyebabkan gangguan fungsi ginjal.

Hal ini lantaran zat sisa-sisa ramuan kencur akan melintas melalui urine. Jika diminum melebihi dosis, ginjal harus bekerja keras, sehingga dapat mengganggu fungsinya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/13/063000165/bantu-obati-batuk-ini-4-efek-samping-kencur-jika-terlalu-banyak-dikonsumsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke