Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pilot India Lupa Naikkan Roda Pesawat, Baru Sadar Sebelum Mendarat

KOMPAS.com - Peristiwa tak terduga pernah terjadi dalam penerbangan Air India yang terbang dari Kolkata menuju Mumbai pada 2017.

Dua pilot yang ditugaskan untuk menerbangkan pesawat tersebut ternyata lupa menurunkan roda setelah take off atau lepas landas.

Kedua pilot yang merupakan wanita tersebut tidak menyadari bahwa roda pesawat belum dinaikkan. Mereka baru menyadari hal ini sebelum pesawat mendarat di Nagpur.

Akibat keteledoran mereka, bahan bakar pesawat yang seharusnya cukup selama perjalanan menjadi hampir habis.

Penerbangan yang dijadwalkan tiba di Mumbai akhirnya dialihkan ke Nagpur dengan alasan ketersediaan bahan bakar.

Kronologi pilot India lupa naikkan roda pesawat

Dilansir dari SBS, peristiwa pilot India lupa menaikkan roda pesawat terjadi pada 22 Juli 2017.

Pada saat itu, mereka ditugaskan menerbangkan Airbus A-320 dengan nomor penerbangan AI 676.

Sementara itu, The Telegraph melaporkan, pesawat tersebut dijadwalkan terbang dari Kolkata menuju Mumbai dengan membawa 99 penumpang.

Setelah lepas landas dari Kolkata, kru mendapati kejanggalan karena pesawat tidak bisa mencapai ketinggian 24.000 kaki.

Padahal, pesawat tersebut seharusnya mampu naik hingga ketinggian 35.000 kaki.

Pesawat mengalami kekurangan bahan bakar

Salah seorang sumber kepada media lokal India mengatakan, A-320 yang digunakan Air India merupakan pesawat baru. A-320 juga menjadi pesawat yang penggunaan bahan bakarnya paling hemat.

Selama penerbangan, AI 676 hanya mampu mencapai kecepatan 230 knot dari kecepatan normal sekitar 500 knot.

Ada dugaan, pesawat tidak bisa terbang pada kecepatan normal karena roda yang masih menggantung sangat membebani pesawat.

Sekitar 90 menit setelah terbang dari dua jam perjalanan terjadwal, pilot meminta izin supaya penerbangan dialihkan ke Nagpur.

Mereka beralasan, bahan bakar pesawat mereka akan habis sebelum mencapai Mumbai.

Setelah permintaan mendarat di Nagpur disampaikan, pilot segera mempersiapkan pesawat untuk mendarat. Pilot juga akan menurunkan roda untuk pendaratan pesawat.

Pada saat itulah, mereka sadar bahwa roda belum dinaikkan setelah pesawat lepas landas dari Kolkata.

Rekaman penerbangan FlightRadar24 menunjukkan bahwa pesawat tersebut gagal mencapai ketinggian lebih tinggi dari 24.000 kaki tetapi kecepatan pesawat hanya lebih dari 300 knot.

Adapun, bahan bakar pesawat hampir habis karena roda yang masih keluar memberikan hambatan besar bagi pesawat.

Padahal, pesawat dirancang untuk terbang dengan hambatan minimum untuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan jangkauan yang lebih jauh.

Pilot dijatuhi sanksi

Air India yang mengetahui insiden roda pesawat lupa dinaikkan kemudian menjatuhkan sanksi kepada dua pilot.

Juru Bicara Air India, Dhananjay Kumar, mengatakan bahwa pihaknya menyelidiki keteledoran pilot tersebut.

"Para pilot dibebastugaskan dari tugas terbang setelah insiden ini dilaporkan," kata Kumar dikurip dari Times of India.

Sementara itu, seorang pilot senior di Air India menilai insiden roda pesawat lupa dinaikkan merupakan human error atau "pendekatan yang tidak hati-hati".

Ia mengaku heran dengan awak kabin karena mereka tidak menyadari soal kebisingan atau getaran yang dirasakan di dalam pesawat terbang di ketinggian yang rendah.

"Kejadian ini menunjukkan kesadaran situasional yang sangat buruk dan kegagalan manajemen sumber daya kru antara kedua pilot wanita dalam penerbangan tersebut," ujarnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/17/210000865/pilot-india-lupa-naikkan-roda-pesawat-baru-sadar-sebelum-mendarat

Terkini Lainnya

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke