Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Penanganan Sederhana Saat Terkena Sengatan Ubur-ubur

KOMPAS.com - Ubur-ubur adalah makhluk mirip jeli yang memiliki sel penyengat kecil di tentakelnya. Ini berfungsi untuk membuat mangsanya lumpuh sebelum mereka dimakan.

Tentakel panjang pada ubur-ubur dapat menyuntikkan racun melalui ribuan penyengat berduri mikroskopis.

Sengatan ubur-ubur adalah masalah yang umum terjadi pada orang yang berenang atau menyelam di lautan.

Sering kali sengatan ubur-ubur langsung menimbulkan rasa sakit dan bekas pada kulit. Beberapa sengatan dapat menyebabkan lebih banyak penyakit tubuh (sistemik).

Gejala sengatan ubur-ubur

Gejala sengatan ubur-ubur akan berbeda tergantung pada jenis ubur-uburnya. Umumnya, gejala yang ringan adalah berupa sedikit nyeri, gatal, terbakar, atau berdenyut.

Hal itu ditandai dengan kulit Anda mungkin terlihat seperti ruam dengan bercak merah, ungu, atau coklat.

Namun, sengatan ubur-ubur yang lebih serius dapat menimbulkan bahaya yang lebih besar dan membutuhkan bantuan medis.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa gejala sengatan ubur-ubur yang cukup parah.

Berikut ini adalah beberapa penanganan sederhana ketika Anda disengat oleh ubur-ubur:

1. Bilas dengan air laut atau cuka

Dilansir dari laman Live Science, menggunakan air laut dalam jumlah banyak adalah cara terbaik untuk membilas sengatan ubur-ubur.

Selain itu, cuka juga merupakan pilihan yang dapat diandalkan untuk mengatasi sengatan sebagian besar spesies ubur-ubur.

Sebab, cuka dapat membantu menonaktifkan nematosista dan mencegah pelepasan racun lebih lanjut. Namun, jika jenis ubur-uburnya tidak diketahui, sebaiknya gunakan air laut.

2. Lepaskan tentakel

Melepas tentakel dan nematosista (sel racun yang menempel pada tentakel) penting untuk mencegah racun dan rasa sakit terus berlanjut.

Namun, jangan mencoba mengikis tentakel dengan tangan Anda. Sebaliknya, keluarkan tentakelnya dengan hati-hati menggunakan pinset.

Selanjutnya, singkirkan nematosista dengan sesuatu yang memiliki ujung rata dan kaku, seperti kartu kredit atau ATM.

3. Cari pertolongan medis

Beberapa sengatan ubur-ubur bisa cukup parah atau berakibat fatal. Jika Anda mengalami bengkak, mual, kebingungan, nyeri tubuh, atau kesulitan bernapas, segera temui dokter.

Sengatan ubur-ubur kotak (ubur-ubur endemik di kawasan Indo-Pasifik dan Australia) mungkin memerlukan pengobatan antivenom.

4. Mandi air panas

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Verywell Health, setelah menyingkirkan tentakel dan nematosista, Anda bisa mandi menggunakan air panas.

Aturan umumnya adalah mandi menggunakan air pada suhu terpanas yang dapat Anda toleransi. Ini dapat membantu mengeluarkan sebagian racun dari luka.

5. Sengatan di dekat mata

Untuk sengatan ubur-ubur di dekat mata, bilas mata secara menyeluruh dengan air laut lalu segera pergi ke pelayanan kesehatan.

Tim medis akan membilas mata Anda dengan campuran garam dan air yang mirip dengan air mata, menghilangkan nematosista, dan memberi Anda obat.

Dokter juga mungkin akan merekomendasikan Anda untuk menemui dokter mata bila diperlukan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/30/084500365/5-penanganan-sederhana-saat-terkena-sengatan-ubur-ubur

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke