Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Air Kencing Bisa Mengobati Sengatan Ubur-ubur? Berikut Faktanya

KOMPAS.com - Ubur-ubur adalah makhluk mirip jeli yang telah ada di laut selama jutaan tahun, bahkan sebelum dinosaurus hidup di Bumi.

Ubur-ubur memiliki sel penyengat kecil di tentakelnya, yang berfungsi untuk membuat mangsanya lumpuh sebelum mereka dimakan.

Sengatan ubur-ubur adalah masalah yang umum terjadi pada orang yang berenang atau menyelam di lautan.

Tentakel panjang pada ubur-ubur dapat menyuntikkan racun melalui ribuan penyengat berduri mikroskopis.

Salah satu anggapan yang umum untuk mengobati sengatan ubur-ubur adalah dengan menggunakan air kencing atau urine.

Namun apakah kencing benar-benar membantu meringankan rasa sakit akibat sengatan ubur-ubur? Simak ulasannya berikut ini.

Bahaya sengatan ubur-ubur

Sering kali sengatan ubur-ubur langsung menimbulkan rasa sakit dan bekas pada kulit. Beberapa sengatan dapat menyebabkan lebih banyak penyakit tubuh (sistemik).

Dilansir dari laman Mayo Clinic, kebanyakan sengatan ubur-ubur membaik dalam beberapa hari atau minggu dengan perawatan di rumah.

Reaksi yang parah mungkin memerlukan perawatan medis darurat. Dan dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi tersebut dapat mengancam jiwa.

Gejala sengatan ubur-ubur antara lain:

Sengatan ubur-ubur yang parah dapat memengaruhi banyak sistem tubuh. Reaksi ini mungkin muncul dengan cepat atau beberapa jam setelah sengatan.

Gejala sengatan ubur-ubur yang parah antara lain dapat menyebabkan masalah berikut:

Ternyata, mengobati sengatan ubur-ubur dengan air kencing adalah mitos. Justru urine kemungkinan besar akan membuat kondisi sengatannya semakin parah.

Dilansir dari laman Live Science, menyiram urine pada sengatan ubur-ubur tidak memberikan manfaat nyata.

Mitos tersebut kemungkinan besar bermula karena urine mengandung amonia dan urea, sehingga memberikan pH yang sedikit basa.

Ubur-ubur adalah makhluk laut yang menyengat sebagai respons terhadap tekanan yang mengaktifkan sel-sel racun (nematosista) yang melapisi tentakel hewan tersebut.

Sel-sel racun ini, menyebarkan struktur kecil seperti tombak untuk menyuntikkan racunnya ke dalam kulit manusia dan kemudian terus bertahan seperti duri.

Orang-orang kemudian beranggapan urine dengan pH dasar bisa lebih mengindikasikan air laut, yang merupakan lingkungan alami nematosista.

Alasannya adalah urine dapat membilas nematosista tanpa merangsangnya. Tapi bukan itu yang terjadi.

Karena urine sering kali encer, ia lebih menyerupai air tawar daripada air laut. Dan membilas sengatan dengan air, karena akan memperburuk rasa sakitnya.

Perbedaan dramatis dalam garam terlarut antara air tawar dan air laut menyebabkan nematosista melepaskan lebih banyak racun.

Hal yang sama juga berlaku untuk urine. Jika terlalu encer akan menyebabkan nematosista terus menyala.

Pilihan yang jauh lebih baik adalah menggunakan air laut saja. Selain itu, cuka (asam asetat 5 persen) diketahui dapat menetralkan nematosista dari beberapa spesies ubur-ubur.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/29/074500065/benarkah-air-kencing-bisa-mengobati-sengatan-ubur-ubur-berikut-faktanya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke