Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Kesemutan? Ini 15 Penyebabnya

KOMPAS.com – Kesemutan atau parestesia merupakan perasaan aneh yang digambarkan seperti tertusuk benda tajam atau jarum atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu.

Kesemutan bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering terjadi di kaki dan tangan.

Berbagai macam hal atau faktor bisa menyebabkan kesemutan. Bahkan jika dirasakan cukup parah atau berkepanjangan, kesemutan bisa menjadi tanda dari suatu masalah kesehatan.

Lantas, apa saja penyebab dari kesemutan?

15 Penyebab kesemutan

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 15 penyebab dari munculnya kesemutan:

1. Kekurangan vitamin

Dilansir dari WebMD, ketika seseorang kurang menerima asupan vitamin E, B1, B6, atau B12 dapat menyebabkan kesemutan pada kaki atau tangan.

Hal tersebut karena tubuh bergerak saat beraktivitas dan tidak diimbangi dengan vitamin-vitamin itu yang penting bagi fungsi saraf.

Gejala lain dari kekurangan vitamin seperti pusing, sesak napas, nyeri dada, saki kepala, mual, atau mudah lelah.

2. Konsumsi alkohol

Konsumsi terlalu banyak alkohol dapat merusak jaringan saraf yang dikenal sebagai neuropati alkoholik.

Kondisi tersebut kemudian akan memunculkan terjadinya kesemutan. Selain itu, gejala lain yang akan dialami seperti nyeri.

Untuk mengatasinya, perawatan akan berfokus pada individu untuk mengurangi atau menghentikan kebiasaan minum alkohol. Selain itu, juga disarankan untuk konsumsi makanan sehat lebih banyak.

Racun yang terserap melalui kulit atau tak sengaja tertelan mungkin menjadi penyebab kaki kesemutan.

Racun atau toksin yang bisa menyebabkan kesemutan tersebut seperti arsenik, talium, merkuri, timbal, dan air raksa.

Perawatan terhadap paparan toksin perlu dilakukan segera dan bergantung pada substansinya.

4. Saraf terjepit

Dikutip dari MedicalNewsToday, seseorang memungkinkan mengalami kesemutan karena saraf di punggung terjepit akibat cedera atau pembengkakan.

Selain kesemutan, gejala saraf terjepit juga bisa seperti nyeri dan bergerak menjadi terbatas.

Untuk mengatasinya, bisa melakukan istirahat yang cukup, pengobatan, atau terapi fisik jika cukup parah kesemutan yang dialami.

5. Kecemasan

Kecemasan memungkinkan seseorang mengalami hiperventilasi yang dapat menyebabkan kaki kesemutan.

Hiperventilasi adalah gejala kecemasan yang umum dan ditandai dengan pernapasan yang sangat cepat.

Hal tersebut menyebabkan ketidakseimbangan kadar karbondioksida dan oksigen dalam tubuh.

6. Obat-obatan

Obat-obatan tertentu bisa sebabkan kesemutan di tangan kaki atau tangan.

Hal itu menjadi salah satu efek sampingnya karena memengaruhi fungsi saraf atau pembuluh darah untuk meredakan suatu penyakit.

Oleh karena itu, obat-obatan yang bisa sebabkan kesemutan biasanya untuk mengatasi masalah peradangan, pembuluh darah, jantung, dan saraf.

Orang yang sedang hamil kemungkinan akan mengalami kesemutan pada kakinya, ini adalah hal wajar.

Kondisi kesemutan tersebut karena rahim memberi tekanan pada saraf di kaki saat bayinya tumbuh.

Namun kesemutan saat hamil bisa diatasi dengan tetap terhidrasi, mengubah posisi duduk dengan kaki sedikit terangkat, dan banyak beristirahat.

8. Diabetes

Diabates merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah.

Penyakit ini dapat menyebabkan kesemutan terus-menerus di kaki karena kerusakan saraf yang terjadi.

Gejala lain dari diabetes seperti merasa sangat haus, sering buang air kecil, mudah merasa lapar, cepat lelah, penglihatan kabur, penyembuhan luka yang lambat, dan penurunan berat badan.

9. Repetitive strain injury

Repetitive strain injury atau RSI merupakan kondisi cedera karena seseorang melakukan aktivitas berulang dalam waktu terlalu lama tanpa istirahat.

Kondisi ini terjadi pada otot dan saraf sehingga bisa menyebabkan munculnya kesemutan, khususnya pada tangan.

10. Penyakit arteri perifer

Penyakit arteri perifer atau peripheral artery disease (PAD) merupakan penyakit yang memengaruhi sistem peredaran darah sehingga menyebabkan pembuluh darah arteri menyempit.

Hal tersebut kemudian membuat sirkulasi darah menjadi buruk dan munculnya kesemutan pada kaki atau tangan.

Jika tidak segera ditangani, PAD dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung karena penumpukan plak di arteri.

Gagal ginjal bisa menyebabkan terjadi kesemutan pada kaki dan tangan. Sehingga, kesemutan bisa menjadi gejala dari gagal ginjal.

Adapun gagal ginjal merupakan penurunan fungsi ginjal untuk menyaring limbah sisa metabolisme tubuh dari dalam darah dan dibuang melalui urine.

Selain kesemutan, gejala lain gagal ginjal yakni kram, otot berkedut, dan melemahnya otot.

12. Stroke

Kesemutan di kaki atau tangan bisa jadi merupakan tanda stroke, merupakan kondisi pasokan darah ke otak terganggu atau pecahnya pembuluh darah.

Hal ini menyebabkan beberapa bagian tubuh menjadi tidak dapat digunakan sebagaimana normalnya.

Gejala dari stroke seperti mudah merasa bingung, sulit berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan, kehilangan koordinasi dengan bagian tubuh, sulit memahami, sulit berbicara, dan penglihatan menjadi kabur.

13. Sklerosis multipel

Sklerosis multipel atau multiple sclerosis (MS) adalah gangguan yang berpotensi melumpuhkan sistem saraf pusat.

Mati rasa atau kesemutan pada kaki merupakan gejala dari penyakit ini. Gejala lainnya seperti masalah penglihatan, kejang, mudah lelah, pusing, disfungsi seksual, dan masalah kognitif.

Sebaiknya, bicaralah kepada dokter untuk memastikan apakah kesemutan yang sering terjadi merupakan gejala MS atau bukan.

14. Infeksi

Infeksi tertentu bisa sebabkan saraf mengalami peradangan. Peradangan tersebut kemudian membuat kaki atau tangan kesemutan.

Infeksi ini meliputi hepatitis B, hepatitis C, kusta, herpes zoster, penyakit Lyme, dan HIV AIDS.

Meski begitu, terdapat gejala lain jika seseorang mengalami infeksi yang bahkan terasa cukup parah.

15. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun atau kondisi sistem imun tubuh menyerang dirinya sendiri dapat menyebabkan kaki dan tangan kesemutan.

Penyakit autoimun yang bisa sebabkan kesemutan antara lain lupus, celiac, atau artritis reumatoid.

Untuk memastikan menderita autoimun atau tidak, sebaiknya untuk diperiksakan ke dokter.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/26/150000565/sering-kesemutan-ini-15-penyebabnya

Terkini Lainnya

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke