Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Siswa SMA Siram Air Keras ke Pelajar Lain hingga Mengenai Ibu dan Anak yang Lewat

KOMPAS.com - Seorang pelajar berinisial MA (16) disiram air keras oleh gerombolan siswa SMA pada Selasa (8/8/2023) pukul 15.30 WIB.

Kasus penyiraman air keras yang terjadi di Jalan Pisangan Lama III, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur itu kini tengah dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Aksi penyiraman tersebut dilakukan oleh segerombolan siswa SMA dengan korban yang juga pelajar SMA.

Mirisnya, dalam penyiraman air keras tersebut, air keras juga mengenai orang lain, yakni seorang ibu dan anak yang sedang lewat.

Berikut kronologi penyiraman air keras di Pulogadung tersebut:

Kronologi kejadian

Penjaga warung minuman Aldi (19) mengatakan, MA sedang berboncengan dengan temannya saat tiba-tiba disiram air keras tepat di depan warungnya.

Ia mengatakan, tiba-tiba pelajar tersebut disiram oleh sekelompok pelajar SMA yang datang dari arah berlawanan.

"Mereka enggak dihentikan para pelaku, langsung disiram saja. Mereka sebenarnya lagi jalan pelan-pelan naik motor, langsung disiram," ucap Aldi dikutip dari Kompas.com, Kamis (10/8/2023).

Menurutnya, pelaku sedikit memepetkan kendaraan saat menyiram MA dengan air keras.

Sementara itu seorang warga, Ali (32) menuturkan bahwa awalnya korban sedang berboncengan di Jalan Pisangan Lama III.

Saat itu, korban berkendara dengan kecepatan rendah sebelum terjadinya peristiwa penyiraman. Setelah penyiraman itu para pelaku kemudian kabur.

"Langsung pada kabur ngebut. Kalau saja korban teriak, kemungkinan pelaku bisa ditangkap," ucap Ali.

"Korban enggak teriak, jadi enggak pada tahu (korban habis disiram). Tahunya sudah dalam keadaan disiram. Mungkin karena syok jadi enggak teriak," imbuh dia.

Ia mengatakan, gerombolan motor tersebut berjumlah sekitar lima motor atau lebih dan masing-masing berboncengan tiga orang.

Setelah terkena air keras, MA kemudian menghentikan motornya di depan warung Aldi.

Warga kemudian meminggirkan motor dan membantu MA mencuci muka menggunakan air bersih.

Menurut Ali, usai mendapat pertolongan MA kemudian dibawa ke klinik terdekat.

"Tapi korban langsung dirujuk ke RSUD Matramam, dan diarahkan ke RSCM (RS Cipto Mangunkusumo). Kondisi mukanya kelihatan melepuh. Kalau teman yang dibonceng enggak apa-apa," ucap Al.

Ibu dan anak terkena cipratan

Dikutip dari Kompas.com (11/8/2023), saat kejadian tersebut, seorang ibu dan anak juga terkena cipratan air keras yang dilempar pelaku.

Ibu dan anak tersebut saat kejadian sedang berjalan kaki usai membeli layangan.

Mereka turut menjadi korban lantaran para pelaku penyiraman air keras membuang botol air ke jalanan.

"Kecipratan air keras dari botol (setelah dibuang). Kena di bagian kaki. Mereka juga dibantuin warga disiram kakinya pakai air bersih," terang Aldi.

Menurut Aldi, kaki si ibu dan anak tersebut tidak terlalu parah. Kendati demikian pihaknya tak mengetahui apakah keduanya mendapat penanganan lebih lanjut ke klinik atau tidak.

Diselidiki polisi

Kapolsek Pulogadung Kompol Andika Muslim menuturkan, pihaknya tengah menyelidiki kasus penyiraman air keras terhadap pelajar berinisial MA tersebut.

"Kami masih berupaya melakukan penyelidikan. Mudah-mudahan secepatnya bisa kami ungkap para pelakunya," ujar dia dikutip dari Kompas.com (10/8/2023).

Menurutnya saat ini sudah ada dua orang saksi yang diperiksa dan CCTV dari tempat kejadian perkara (TKP) sudah diambil.

Ia mengatakan hal tersebut tujuannya untuk mendalami kasus, serta melakukan profiling terhadap para pelaku.

"Terkait penyiraman air keras secara acak, masih kami dalami untuk memastikan modusnya seperti apa. Mudah-mudahan secepatnya bisa terungkap," pungkas dia.

(Sumber: Kompas.com/Nabilla Ramadhian | Editor: Irfan Maullana, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/11/191500665/kronologi-siswa-sma-siram-air-keras-ke-pelajar-lain-hingga-mengenai-ibu-dan

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke