Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memahami Makna Kalender

Dari sistem kalender yang digagas Julius Caesar sebagai reformasi terhadap sistem kalender Romawi berdasar perhitungan kalender Mesir oleh astronom Aleksandria, Sosigenes, pada setiap empat tahun digunakanlah tahun kabisat dengan 29 hari pada bulan yang disebut sebagai Februari yang biasanya memiliki 28 hari.

Sayang secara alasanologis, saya tak kunjung mengetahui apa alasan Februari berhari paling sedikit.

Apa alasan bulan yang berhari cuma 28, lalu setiap 4 tahun sekali berhari 29 hanya Februari, bukan 11 bulan lainnya? Juga apa alasan yang berhari 28 dan setiap 4 tahun berhari 29 bukan Januari atau Maret atau April atau seterusnya sampai Desember?

Apakah dikhawatirkan akan timbul masalah bencana kalenderiah jika bukan Februari, tetapi Januari atau Maret atau April atau seterusnya sampai Desember berhari 28 dan setiap 4 tahun berhari 29?

Sementara juga muncul pertanyaan di kalbu saya secara agak melenceng keluar dari tema Februari, yaitu kenapa Januari berhari 31 sama dengan Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober dan Desember, yang berarti tujuh bulan berhari 31.

Sementara April, Juni, September, November berhari 30 berarti empat bulan berhari 30.

Kenapa ketidak-adilan artimatikal terjadi dalam perbandingan tujuh banding empat bulan di dalam sistem kalender 12 bulan?

Kembali ke Februari. Saya bertanya ke diri saya kenapa Februari dibulan-tirikan sebagai satu-satunya bulan berhari 28 yang setiap 4 tahun sekali berhari 29?

Kenapa hanya bulan Februari yang dikorbankan untuk berhari paling sedikit di antara segenap 12 bulan dalam setiap tahun sistem kalender Masehi?

Apa dosa bulan Februari sehingga harus diganjar hukuman memiliki hari paling sedikit seperti itu?

Apakah jika Januari yang berhari 28 dan setiap 4 tahun sekali berhari 29, lalu 31 hari Januari diserahkan ke Februari, sementara Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober dan Desember tetap berhari 31 dan April, Juni, September, November tetap berhari 30, lalu akan timbul masalah kekacauan sisten kalender atau bahkan peradaban?

Jika iya, lalu apa alasannya? Jika tidak, lalu apa alasannya sehingga hanya Februari yang harus berhari paling sedikit?

Akhirnya saya berhasil memetik hikmah dari segenap kegalauan kalbu mengenai kemelut alasanologis tentang bulan Februari memiliki hari paling sedikit, yaitu berupa kesadaran tentang makna kalender yang sebenarnya.

Pada hakikatnya, selama pada kenyataan saya hidup di lingkungan kebudayaan yang menganut kalender Masehi seperti yang telah ditetapkan oleh Sri Paus Gregorius VIII sebagai penyempurnaan kalender Julius Caesar mereformasi kalender Romawi, maka sebaiknya saya tidak perlu sewot membelah titian serambut menjadi tujuh dengan mempertanyakan alasan Februari memiliki hari paling sedikit, yang sebenarnya memang merupakan hasil kesepakatan dari para penyusun kalender yang kebetulan saya anut.

Jika saya memang merasa tidak puas dengan kesepakatan kalender Masehi, maka silakan saya pilih kalender mana yang akan saya anut.

Tersedia cukup banyak pilihan mulai dari Kalender Babilonia, Mesir, Persia, China, India, Arab, Maya, Aztek, Inka, Olmek, Maori, sampai Aborijin dan lain-sebagainya.

Dengan tentu saja, saya sendiri harus siap menghadapi segenap konsekuensi sebab-akibat dari kalender yang saya pilih kebetulan atau tidak kebetulan berada di luar lingkungan kebudayaan saya senyatanya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/08/210359465/memahami-makna-kalender

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke