Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Popcorn Sangat Identik dengan Bioskop? Ini Alasannya

KOMPAS.com - Popcorn adalah makanan ringan yang terbuat dari biji jagung yang dipanaskan sehingga meletup.

Camilan yang mulai populer pada tahun 1800-an ini sangat identik dengan bioskop dan aktivitas menonton film.

Ketika Anda memikirkan camilan terbaik untuk menonton film, yang pertama kali terlintas pastinya adalah popcorn.

Namun, popcorn awalnya justru dilarang di bioskop. Sebab dulu film bioskop masih tanpa suara sehingga akan sangat mengganggu ketika mendengar suara orang makan.

Apalagi dikhawatirkan ketika remahannya yang jatuh, akan mengotori lantai karpet bioskop.

Popcorn dan bioskop

Dilansir laman New York Times, pada 1920-an, bioskop muncul di seluruh negeri dengan tampilan yang cukup mewah. Karena pada awalnya bioskop umumnya untuk kalangan berkelas.

Makan masih belum menjadi bagian dari pengalaman menonton. Pemilik bioskop khawatir penonton akan menaburkan popcorn atau kacang di atas karpet dan mengotorinya.

Oleh karena itu, popcorn dilarang untuk masuk ke bioskop. Mereka menggantung tanda-tanda mencegah orang membawa makanan dari luar.

Seiring berjalannya waktu, bioskop mulai menjual popcorn dengan cara menyewa vendor popcorn luar untuk menjualnya di lobi.

Sebab bioskop tidak dilengkapi atau dirancang untuk menampung mesin pembuat popcorn. Sebelum kemudian bioskop berhenti bekerja sama dan mulai menjual popcorn sendiri.

Popcorn dan berbagai jajanan lainnya adalah kunci kelangsungan hidup bioskop. Meski banyak yang mengira bahwa mereka mendapatkan uang dari penjualan tiket.

Terkait tiket, bioskop membagi keuntungan dari penjualannya dengan studio film, dan terkadang harus menerima persentase yang lebih kecil.

Sebagian besar keuntungan bioskop berasal dari jajanan. Film populer menarik banyak penonton, yang berarti banyak orang akan membeli minuman, permen, dan popcorn.

Inilah mengapa harga popcorn di bioskop cukup mahal, meskipun biaya produksi popcorn murah. Sebab dari sinilah keuntungan mereka berasal.

Lantas, mengapa popcorn dan bioskop begitu identik satu sama lain? berikut dua faktor utama yang cukup berpengaruh:

1. Krisis Great Depression

Dilansir dari laman Movie Web, popcorn membutuhkan modal kecil untuk dibuat, terutama di Amerika, yang artinya bisa dijual dengan harga relatif murah dan masih bisa untung.

Selama masa krisis yang dikenal sebagai Great Depression, masyarakat Amerika Serikat meminati sesuatu yang terlihat mewah namun dengan harga yang murah.

Dari sekian banyak hal, dua dari yang paling murah adalah film dan popcorn. Sehingga, tidak mengherankan jika kedua industri ini berkolaborasi.

Penonton bioskop akan akan menghabiskan waktu cukup lama ketika menonton film, dan ini berarti mereka akan lapar dan membutuhkan makanan.

Popcorn sangat cocok untuk ini karena tidak memerlukan alat makan, mudah dibawa dan dikonsumsi, serta cukup murah untuk dibuat.

2. Perang dunia II

Ketika orang berpikir tentang camilan saat menonton film, tiga hal utama yang muncul adalah popcorn, minuman soda, dan permen.

Selama Perang Dunia II kuota gula dan permen menjadi langka, serta harga soda meningkat. Namun, popcorn tidak dan menjadi pilihan paling ekonomis bagi penonton teater.

Popcorn bahkan ikut mendukung semangat Perang Dunia II, karena pada 1946 kelompok iklan Asosiasi Popcorn Nasional dibentuk dengan slogan "Popcorn adalah makanan pejuang”.

Ini tidak hanya mengaitkan popcorn dengan semangat Amerika, tetapi juga membantu mengukuhkannya sebagai camilan utama saat menonton film.

Sejak saat itu, popcorn menjadi identik dengan bioskop, dan telah menjadi camilan utama saat menonton film selama hampir 100 tahun.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/05/124500165/mengapa-popcorn-sangat-identik-dengan-bioskop-ini-alasannya

Terkini Lainnya

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke