KOMPAS.com - "London Bridge is Falling Down" adalah salah satu lagu anak yang populer di dunia.
Di Indonesia, lagu ini juga umum dikenal anak-anak dengan judul terjemahan, "Jembatan London Runtuh".
Meski dikenal sebagai lagu anak, namun ada teori dan kisah-kisah mencengangkan yang ada di belakangnya.
Banyak pihak mempercayai ada cerita di balik asal usul lagu tersebut.
Arti lagu London Bridge is Falling Down
Dikutip dari HistoryDaily, "London Bridge is Falling Down" menjadi populer sekitar tahun 1850-an.
Namun banyak ahli percaya lagu tersebut diciptakan jauh lebih lama dari waktu tersebut.
Sejumlah ahli sejarah mempercayai lagu tersebut mungkin berasal dari era Abad Pertengahan, dengan kata-kata yang mungkin berubah seiring waktu.
Oleh karena itu, jika lagu tersebut benar menceritakan suatu peristiwa, maka diperkirakan peristiwa yang ada terjadi di Abad Pertengahan.
Sedangkan referensi cetak lirik lagu ini dipercaya pertama kali muncul tahun 1725.
Kemungkinan lirik tersebut merujuk pada kejadian tahun tersebut di mana jembatan tidak benar-benar runtuh namun hanya rusak.
Meski demikian ada beberapa teori terkait cerita tersebut yang sampai saat ini masih menjadi perdebatan.
Teori serangan bangsa viking
Salah satu teori yang melatarbelakangi lagu ini adalah bahwa lirik demi liriknya menceritakan soal serangan bangsa Viking.
Viking di bawah kepemimpinan Raja Olaf II diperkirakan bertanggung jawab atas jatuhnya jembatan London saat itu.
Meski demikian, tidak ada bukti nyata mengenai hal tersebut dari pihak Inggris.
Dikutip dari Allthatsinteresting, serangan tersebut terjadi tahun 1014.
Meskipun tak terbukti ada serangan, namun cerita ini menginspirasi sebuah syair yang mirip dengan lirik lagu saat ini. Di mana lirik tersebut terbit tahun 1230.
Teori jembatan terbakar
Teori selanjutnya, ada yang percaya bahwa lirik dalam lagu "Jembatan London Runtuh" terinspirasi dari jembatan London yang pernah rusak akibat kebakaran.
Kebakaran pertama terjadi pada tahun 1633 di mana jembatan saat itu terbuat dari batu yang kemudian rusak dilahap api.
Kemudian jembatan juga diperkirakan rusak karena kebakaran di tahun 1666. Setelahnya, jembatan kembali dibangun dan dibuka kembali tahun 1831.
Meski demikian, tak ada bukti sejarah yang menceritakan bahwa jembatan pernah runtuh karena kebakaran.
Teori imurement
Teori lainnya mengaitkan lirik lagu dengan imurement, yakni hukuman kuno dengan menjebloskan seseorang ke dalam ruangan tanpa pintu keluar dan membiarkannya sampai mati.
Selain sebagai hukuman, imurement pada Abad Pertengahan juga kerap dikaitkan dengan bentuk pengorbanan.
Konon katanya, imurement diterapkan agar jembatan lebih kokoh.
Jembatan London dipercaya bisa berumur panjang karena adanya praktik tersebut.
Sosok Fair Lady
Lagu ini juga menyimpan tanda tanya mengenai sosok Fair Lady yang disebutkan dalam lirik.
Sejumlah ahli berpendapat bahwa sosok yang dimaksud adalah Eleanor, permaisuri dari Henry III.
Ratu tersebut menguasai pendapatan jembatan London dari tahun 1269 hingga 1281.
Kandidat lain dari sosok Fair Lady adalah Matilda, istri Henry I yang banyak membangun proyek jembatan pada tahun 1110-1118.
Kepercayaan lain, sosok Fair Lady yang dimaksud adalah anggota keluarga Leigh yang dipercaya sebagai korban imurement.
Sosoknya diyakini sejumlah pihak, dimakamkan di bawah jembatan.
Meski demikian, tidak ada bukti bahwa ada tubuh yang dikubur di bawah jembatan tersebut.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/01/063000365/teori-di-balik-lagu-anak-london-bridge-is-falling-down-dari-serangan-bangsa