Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Jurusan Paling Disesali dan Disukai Setelah Lulus, Apa Alasannya?

KOMPAS.com - Lini media sosial Twitter ramai membahas sejumlah jurusan paling disesali mahasiswa.

Topik tersebut dibuat oleh pengguna ini, Rabu (19/7/2023) malam. Tampak dalam unggahan, sebuah gambar yang memuat daftar sepuluh jurusan paling disesali.

Jurusan jurnalisme menduduki peringkat pertama dengan persentase 87 persen. Peringkat kedua dan ketiga, terdapat jurusan sosiologi dan seni dengan persentase sama, 72 persen.

Merujuk daftar pada unggahan Twitter, berikut sepuluh jurusan paling disesali mahasiswa:

  • Jurnalisme (87 persen)
  • Sosiologi (72 persen)
  • Seni (72 persen)
  • Komunikasi (64 persen)
  • Pendidikan (61 persen)
  • Marketing (60 persen)
  • Pendampingan Medis (58 persen)
  • Ilmu Politik dan Pemerintahan (56 persen)
  • Biologi (52 persen)
  • Sastra/Bahasa Inggris (52 persen).

"Ada yang tau gak kenapa ini disesali?" tanya pengunggah.

Hingga Jumat (21/7/2023) pagi, unggahan tersebut telah menuai lebih dari 1,3 juta tayangan, 12.200 suka, dan 660 twit ulang dari pengguna Twitter.

Lantas, apa alasan sepuluh jurusan tersebut disesali mahasiswa?

Alasan jurusan paling disesali mahasiswa

Daftar sepuluh jurusan paling disesali mahasiswa seperti dalam unggahan Twitter merupakan hasil survei dari ZipRecruiter yang terbit pada November 2022.

ZipRecruiter sendiri merupakan lokapasar atau situs bursa kerja Amerika yang mempertemukan para pencari kerja dan pemberi kerja.

Dikutip dari laman resmi, 3 November 2022, survei tersebut dilakukan terhadap lebih dari 1.500 lulusan perguruan tinggi yang sedang mencari kerja.

Jajak pendapat menunjukkan, sebanyak 44 persen dari 1.500 lulusan baru pencari kerja menyesali jurusan mereka.

Jurnalisme, sosiologi, komunikasi, dan pendidikan pun menempati urutan teratas dalam daftar jurusan perguruan tinggi yang paling disesalkan.

Kepala Ekonom ZipRecruiter, Sinem Buber mengatakan, alasan utama lulusan baru menyesali jurusan semasa kuliah adalah gaji atau pendapatan yang dihasilkan.

Diberitakan CNBC Internasional (12/11/2022), siswa kemungkinan tertarik dengan bidang tersebut, sehingga memilih untuk mengambilnya saat jenjang pendidikan tinggi.

Namun, ketika lulus, ketertarikan di bidang tersebut akan kalah dengan kenyataan yang dihadapi, yakni gaji maupun pendapatan untuk menunjang kehidupan.

"Ketika Anda hampir tidak dapat membayar tagihan, gaji mungkin menjadi lebih penting," kata Buber.

Jurusan paling tidak disesali karena gaji tinggi

Berbanding terbalik, menurut ZipRecruiter, lulusan baru yang memasuki dunia kerja dengan prospek karier bagus dan gaji awal tinggi cenderung merasa puas dengan jurusannya.

Sementara itu, hasil survei menemukan, mereka yang mengambil jurusan kriminologi, teknik, keperawatan, bisnis, dan keuangan merasa puas dengan pilihannya.

"Gaji masih yang paling penting, tetapi keamanan pekerjaan sekarang menjadi lebih penting. Itu terjadi setiap kali kita memiliki ketakutan akan resesi," ujar Buber.

Adapun daftar jurusan paling tidak disesali mahasiswa menurut survei, yakni:

  • Ilmu Komputer: 72 persen
  • Kriminologi: 72 persen
  • Teknik: 71 persen
  • Keperawatan: 69 persen
  • Kesehatan: 67 persen
  • Administrasi Bisnis dan Manajemen: 66 persen
  • Keuangan: 66 persen
  • Psikologi: 65 persen
  • Perdagangan konstruksi: 65 persen
  • Manajemen Sumber Daya Manusia: 58 persen.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/21/093000465/10-jurusan-paling-disesali-dan-disukai-setelah-lulus-apa-alasannya-

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke