Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Kucing Pasir, Kucing Penyendiri yang Sulit Dilacak

KOMPAS.com - Kucing dikenal sebagai binatang berbulu yang memiliki bentuk lucu dan menggemaskan.

Di dunia ini ada beragam jenis kucing, salah satunya yang mungkin belum banyak diketahui adalah kucing pasir.

Kucing pasir atau sand cat adalah jenis kucing yang tinggal menyendiri di gurun pasir di wilayah Afrika dan Asia.

Dikutip dari laman Smithsonian NationalZoo, kucing pasir hidup beradaptasi dengan kehidupan gurun, sehingga mereka bisa hidup lama tanpa air, berlari di pasir yang licin atau mendeteksi mangsa yang ada di bawah tanah.

Di media sosial TikTok, belakangan beberapa warganet juga membagikan sejumlah video terkait kucing pasir.

Karakteristik

Dikutip dari laman WildCatconservation, kucing pasir memiliki nama ilmiah Felis margarita.

Kucing pasir adalah satu-satunya jenis kucing yang mampu hidup di habitat gurun.

Kucing pasir memiliki bulu lembut dan padat, sebagian besar warna bulu mereka adalah coklat seperti gurun pasir yang bercampur abu-abu muda.

Warna bagian belakang tubuhnya sedikit lebih gelap, namun di bagian perut, warna kucing ini cenderung keputihan hingga kuning pucat.

Bagian ekor kucing pasir memiliki bentuk seperti cincin hitam yang melingkar di dekat ujung ekornya.

Sedangkan kepalanya memiliki ukuran lebar dengan mata yang besar.

Kucing pasir memiliki telinga pendek, besar, dan runcing yang memberikan pendengaran tajam menyesuaikan habitat di mana mangsa langka.

Kucing pasir juga memiliki bulu panjang lebat menutupi telapak kaki. Bulu panjang yang membungkus kakinya ini bermanfaat untuk melindungi kakinya dari pasir panas.

Selain itu, bulu yang menutup telapak kaki tersebut juga bermanfaat dalam bergerak melintasi permukaan pasir yang licin.

Sementara itu, bulu padat di badannya berfungsi selayaknya mantel untuk melindungi dari panas dan dingin ekstrem di lingkungan gurun.

Kucing pasir memiliki panjang tubuh sekitar 45-57 sentimeter, dengan ekor sepanjang 28-35 sentimeter. Berat kucing dewasa berkisar antara 1-3,5 kg.

Sulit dilacak

Studi pertama tentang kucing pasir dilakukan di Israel pada 1993. Dari studi ini, para ahli biologi menemukan kucing pasir sangat sulit untuk dilacak keberadaannya.

Bulu di telapak kakinya mencegah kucing tenggelam di butiran pasir saat berjalan, dan membuat jejaknya hampir tak terlihat.

Ketika ada cahaya mengarah pada kucing ini, mereka akan berjongkok rendah, menutup matanya sehingga tak ada pantulan yang terlihat.

Dikombinasikan dengan warna kulitnya yang seperti menyatu saat berada di gurun pasir makin membuat kucing ini tak mudah ditemukan.

Kucing juga selalu mengubur semua kotorannya sehingga kucing ini cukup sulit diteliti mengenai apa saja yang dimakan.

Dari sebuah studi, kucing pasir dalam satu malam bisa menempuh perjalanan yang jauh.

Penelitian di Maroko itu menemukan, kucing pasir jantan terlacak mampu menempuh jarak lebih dari 14 km dengan perjalanan membentuk garis lurus.

Perjalanan itu ditempuh kucing dalam waktu kurang dari 30 jam.

Ekologi

Kucing pasir di wilayah Sahara dikenal sebagai kucing penggali lubang.

Keterampilan menggali ini penting untuk membangun dan membuat liang persembunyian, serta menemukan hewan pengerat yang bersembunyi di pasir.

Kucing ini juga dikenal sebagai pemburu ular, terutama ular bertanduk yang merupakan ular berbisa di padang pasir.

Saat siang hari, kucing pasir biasanya akan bersembunyi di liang dangkal yang digalinya di bukit pasir atau di bawah semak.

Kucing pasir merupakan hewan soliter atau hewan yang hidup tidak berkelompok.

Populasi kucing ini sangat rendah dan saat akan mencari pasangan menggunakan panggilan keras mirip gonggongan anjing kecil.

Gonggongan keras, dikombinasikan dengan pendengaran tajjam, memungkinkan kucing saling menemukan walau jaraknya jauh.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/28/210000465/mengenal-kucing-pasir-kucing-penyendiri-yang-sulit-dilacak

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke