Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penderita Rematik Sebaiknya Berhati-hati Konsumsi Kopi, Apa Alasannya?

KOMPAS.com -  Rematik atau rheumatoid arthritis  (RA) adalah penyakit yang ditandai dengan adanya nyeri dan peradangan pada sendi.

Dikutip dari laman Yankes Kemenkes, kondisi ini merupakan penyakit autoimun, yakni kondisi saat sistem imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri.

Sebuah penelitian menunjukkan, penderita rematik sebaiknya berhati-hati jika memiliki kebiasaan meminum kopi.

Menurut penelitian tersebut, kopi dapat memperburuk rematik seseorang.

Kopi dan rematik

Penelitian mengenai dampak kopi pada penderita rematik diterbitkan dalam sebuah studi kecil pada Agustus 2016 di Molecular Nutrition and Food Research.

Dikutip dari EverydayHealth, studi tersebut menemukan bahwa setelah minum kopi, beberapa orang menunjukkan efek anti-inflamasi dalam darah mereka.

Namun, beberapa orang lainnya dalam penelitian tersebut justru menunjukkan mengalami peradangan.

Dikutip dari WebMd, studi menunjukkan bahwa kopi dikaitkan dengan risiko pengembangan rematik yang lebih tinggi pada orang dengan RA seropositif.

RA seropositif artinya jika seseorang yang memiliki gejala RA melakukan tes darah, maka dua jenis protein, rheumatoid factor (RF) dan anti-cyclic citrullinated peptides (anti-CCPs) akan menunjukkan hasil positif.

Mereka yang memiliki RA seropositif cenderung memiliki bentuk rematik yang lebih parah.

Meski demikian, belum jelas bagaimana mekanisme kopi terkait dengan risiko peningkatan rematik.

Jika risiko rematik karena kandungan kafein, studi lain menemukan bahwa setiap cangkir tambahan kopi yang bahkan dibuat tanpa kafein per hari tetap meningkatkan risiko RA sebesar 11 persen.

Dalam kasus ini, para peneliti menduga potensi kopi tanpa kafein menyebabkan RA tersebut terkait dengan proses dekafeinasi (penghilangan kafein).

Sebagai informasi, untuk menghilangkan kafein pada kopi seringkali bahan kimia industri digunakan.

Padahal, bahan kimia dalam jumlah kecil juga bisa meningkatkan risiko gangguan jaringan ikat, seperti lupus dan rematik.

Haruskah berhenti minum kopi jika memiliki rematik?

Para ahli mengatakan, hingga penelitian lebih lanjut mengklarifikasi peran kafein pada kopi terhadap rematik, mungkin tak ada alasan untuk berhenti meminumnya meskipun Anda memiliki rematik.

Namun, ada baiknya untuk minum kopi secukupnya, seperti satu atau dua gelas sehari terutama jika kafein membuat Anda terjaga di malam hari.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan, konsumsi empat hingga lima cangkir kopi atau sekitar 400 mg sehari sebenarnya juga tak terkait dengan efek samping kopi yang berbahaya.

Namun, para peneliti menegaskan bahwa beberapa obat bisa mempengaruhi metabolisme kafein.

Membatasi konsumsi kopi juga sebaiknya dilakukan karena jika konsumsi kopi berlebihan bisa mengakibatkan insomnia, gelisah, detak janttung cepat, dan sakit kepala.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/22/143000765/penderita-rematik-sebaiknya-berhati-hati-konsumsi-kopi-apa-alasannya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke