Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Air Dicampur Pemutih Pakaian Disebut Bisa Hasilkan Cahaya Lampu 55 Watt, Benarkah?

Unggahan itu dibuat oleh akun Twitter ini pada Kamis (8/6/2023).

Dalam unggahan juga disebutkan, cahaya yang dihasilkan bisa setara dengan lampu 55 Watt.

"Kuy dicoba," tulis singkat pengunggah.

Hingga Sabtu (9/6/2023), unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 1,8 juta kali dan mendapatkan lebih dari 600 komentar dari warganet.

Respons warganet

Beberapa warganet yang melihat unggahan tersebut turut berkomentar.

Beberapa ada yang mengatakan bahwa hal tersebut memang benar, namun ada beberapa lainnya yang tidak mempercayainya.

"Yakin 55 Watt? Setara 5 lampu neon biasa dijejerin loh," tanya akun ini.

"Ya itu bisa digunakan pas siang hari aja brodi, kalo malam juga gelap. Cara kerjanya memaksimalkan reflektansi dan bias sinar matahari. Opsi lain, pasang aja beberapa atap transparan, hasil sama aja, dan lebih rapi," ungkap akun ini.

Lantas, benarkah bahwa air dicampur pemutih pakaian dan diletakkan di atap rumah bisa menghasilkan cahaya setara lampu 55 Watt?

Penjelasan pakar

Dosen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Toto Sukisno membenarkan bahwa air yang dicampur dengan pemutih pakaian dan ditaruh di atas atap bisa menghasilkan cahaya setara lampu 55 Watt.

"Betul bisa, meskipun saya belum memakainya," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (9/6/2023).

"Namun dengan catatan harus ada sinar Matahari," sambungnya.

Air yang dicampur pemutih pakaian bisa diletakkan di atap rumah dan pastikan mendapatkan sinar Matahari yang cukup, maka campuran tersebut bisa menghasilkan cahaya setara 55 watt. Ini bukan berarti bisa menghidupkan lampu, tapi menghasilkan cahaya lampu.

"Prosesnya hanya botol ditambah air, ditambah pemutih, ditambah logam. Dan itu hanya menangkap cahaya Matahari. Jadi, hanya bisa menyala saat ada sinar Matahari di siang hari," ungkapnya.

Toto mengungkapkan, kecuali ada modifikasi dengan beberapa komponen tambahan seperti solar cell, baterai, dan sensor LDR, maka itu bisa menyala di malam hari.

Disebut sebagai liter of light

Sementara itu, Pengamat Teknologi dan Sekuriti Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan bahwa air yang dicampur dengan pemutih pakaian dan bisa menghasilkan cahaya itu disebut dengan "liter of light".

"Jadi maksudnya, hal itu memanfaatkan cahaya Matahari yang dipantulkan melalui botol mineral bekas dan dipasang menembus atap seng. Di siang hari maka cahaya Matahari itu akan tampak seperti lampu yang menyala," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (9/6/2023).

Alfons mengatakan, cahaya yang ada berasal dari sinar Matahari yang lalu menembus botol mineral. Dari proses inilah, maka bagian dalam rumah yang gelap bisa jadi terang.

Pemutih pakaian pada proses tersebut sebenarnya berfungsi supaya airnya tidak menjadi keruh, bukan sebagai sumber cahaya. Sumber cahayanya tetap dari Matahari.

Tanpa cahaya Matahari tidak bisa menyala, kecuali...

Lebih lanjut, Alfons juga menyampaikan bahwa sebenarnya ada versi lanjutannya, yaitu dengan dipasangi solar cell kecil kemudian arus dialirkan ke powerbank.

"Sehingga ketika malam, powerbank bisa digunakan untuk menyalakan lamput LED hemat energi," ungkapnya.

Jadi, bila hanya menggunakan sumber dari cahaya Matahari saja, maka hanya bisa menyala di siang hari ketika ada Matahari.

Agar bisa menyala di malam hari, harus menggunakan powerbank untuk menyalakan LED kecil, dan itu bisa awet lama.

"Lalu nanti siangnya LED di-charge oleh solar cell kecil. Kira-kira begitu cara kerjanya," ucap Alfons.

Terkait dengan cahaya yang dihasilkan, itu sangat tergantung pada sinar Matahari.

Apabila sinar Matahari sedang terik, maka bisa lebih dari 55 Watt. Namun bila sedang mendung, maka cahayanya juga redup.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/10/143000765/air-dicampur-pemutih-pakaian-disebut-bisa-hasilkan-cahaya-lampu-55-watt

Terkini Lainnya

Disebut Dapat Rp 850 Juta dari Kementan, Ini Pengakuan Nasdem

Disebut Dapat Rp 850 Juta dari Kementan, Ini Pengakuan Nasdem

Tren
Manfaat Mengonsumsi Karbohidrat Setelah Olahraga

Manfaat Mengonsumsi Karbohidrat Setelah Olahraga

Tren
17 Aturan Aneh yang Ada di Korea Utara, Melanggar Bisa Dihukum Mati

17 Aturan Aneh yang Ada di Korea Utara, Melanggar Bisa Dihukum Mati

Tren
UKT Tahun Ini Batal Naik, Bagaimana Mahasiswa yang Telanjur Bayar?

UKT Tahun Ini Batal Naik, Bagaimana Mahasiswa yang Telanjur Bayar?

Tren
Parade 6 Planet Berbaris Sejajar 3-4 Juni 2024, Bisakah Dilihat dari Indonesia?

Parade 6 Planet Berbaris Sejajar 3-4 Juni 2024, Bisakah Dilihat dari Indonesia?

Tren
Gaji Ke-13 Cair Juni 2024, Ini Besaran dan Kelompok Penerimanya

Gaji Ke-13 Cair Juni 2024, Ini Besaran dan Kelompok Penerimanya

Tren
Potret Rwanda, Dulu Hadapi Genosida Terparah, Kini Berubah Jadi Negara Terbersih di Dunia

Potret Rwanda, Dulu Hadapi Genosida Terparah, Kini Berubah Jadi Negara Terbersih di Dunia

Tren
Gaji Karyawan Dipotong 3 Persen Dana Tapera, Berlaku Mulai Kapan?

Gaji Karyawan Dipotong 3 Persen Dana Tapera, Berlaku Mulai Kapan?

Tren
Nomophobia dan Urgensi Detoks Dunia Digital

Nomophobia dan Urgensi Detoks Dunia Digital

Tren
Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Tren
Kisruh soal Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Kisruh soal Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Tren
Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Tren
Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke