Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Kerusuhan antara PSHT dan Brajamusti di Tamansiswa Yogyakarta

KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) mengungkap awal mula penyebab peristiwa bentrokan di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, DIY, Minggu (4/6/2023) malam.

Kericuhan tersebut melibatkan dua kelompok, yakni anggota perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan suporter klub sepak bola PSIM Yogyakarta, Brajamusti.

Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto mengatakan, kerusuhan dilatarbelakangi penganiayaan terhadap simpatisan PSHT oleh simpatisan Brajamusti di Parangtritis, Bantul, beberapa waktu lalu.

"Bahwa benar peristiwa yang terjadi pada Minggu tanggal 4 Juni 2023, pukul 17.00 WIB di salah satu jalan di Yogyakarta, terjadi sesuatu gesekan. Hal ini dilatarbelakangi oleh perkara yang sebelumnya terjadi di Bantul yang berkaitan dengan penganiayaan terhadap salah satu simpatisan dari PH yang dilakukan oleh simpatisan dari BI yang terjadi pada Minggu tanggal 28 Mei 2023 di Parangtritis, Bantul," kata Nugroho, dikutip dari tayangan YouTube Polda DIY.

Untuk perkara penganiayaan tersebut, Nugroho menyebutkan bahwa hal itu sudah ditangani kepolisian dan telah ditetapkan sebanyak tiga tersangka.

Nugroho menyatakan, upaya mempertemukan kedua kelompok tersebut sudah dilakukan.

Hingga akhirnya didapati kabar bahwa kelompok simpatisan PSHT mendatangi markas simpatisan Brajamusti pada Minggu (4/6/2023) sore.

"Mendapat informasi tersebut, maka dari jajaran kepolisian Polresta Yogyakarta, dengan Polda DIY telah melakukan upaya-upaya pengamanan dengan maksud tidak terjadi suatu gesekan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Dirreskrimum Polda DIY Kombes Nuredy Irwansyah Putra mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait peristiwa yang terjadi pada Minggu malam.

Disebutkan, kedua kelompok diketahui saling lempar batu.

"Sehingga kemudian mengakibatkan masyarakat sekitar juga ikut dalam hal tersebut dan sampai saat ini masih kita lakukan penyelidikan lebih mendalam terkait dengan kasus tersebut," kata Nuredy.

Usai kericuhan itu, pihak PSHT dan Brajamusti sepakat berdamai. Keduanya juga saling meminta maaf. Momen kesepakatan damai tersebut berlangsung di Mapolda DIY, Senin.

"Terkait masalah tadi malam itu kita dan pihak BI (Brajamusti) sudah sepakat untuk saling berdamai, tidak ada masalah," jelas Ketua Cabang PSHT Bantul Tri Jaka Santosa.

"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya khususnya kepada warga Yogyakarta, kepada seluruh warga PSHT. Kami ingin menyampaikan kita semua sudah berdamai, kita sudah sepakat paseduluran sak lawase," terang Biro Hukum Brajamusti, Baskoro.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/06/101500965/penyebab-kerusuhan-antara-psht-dan-brajamusti-di-tamansiswa-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke