Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apakah Disebabkan Subvarian Baru Arcturus?

Pengumuman ini disampaikan saat Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa hari terakhir. 

Laporan Kemenkes RI pada Kamis (13/4/2023) pukul 12.00 WIB kasus Covid-19 bertambah 990 dalam sehari.

Sementara itu, hari sebelumnya yakni pada Rabu (12/4/2023) pukul 12.00 WIB, kasus harian bertambah sebanyak 987 kasus.

DKI Jakarta menjadi wilayah dengan penambahan kasus konfirmasi paling banyak yakni per 13 April 2023, penambahan kasus adalah sebanyak 441 kasus.

Lantas apa yang menjadi penyebab naiknya kasus Covid-19 di Indonesia, apakah berhubungan dengan terdeteksinya subvarian Arcturus?

Penjelasan Kemenkes

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengamati kemungkinan yang menjadi penyebab kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.

Nadia mengatakan, subvarian Arcturus memang sudah ditemukan di Indonesia, tetapi menurutnya subvarian yang saat ini mendominasi masih merupakan varian BA.4.

"Dari hasil genomik subvarian yang mendominasi masih BA.4 yang sifatnya juga cepat menular," ungkap Nadia dihubungi Kompas.com, Jumat (14/4/2023).

Menurutnya, penyebab kenaikan kasus bisa juga karena saat ini masyarakat mulai mengendurkan terhadap protokol kesehatan. 

"Sudah tidak tes kalau batuk atau pilek dan tidak isoman, sehingga memberikan potensi penularan ke orang lain," ujarnya.

Guna mencegah Covid-19 kembali melonjak, maka masyarakat diimbau untuk melakukan vaksin booster atau vaksin ketiga.

Selain itu pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat tetap mengenakan masker jika sakit dan segera tes jika memiliki gejala sakit.


Penemuan kasus subvarian Arcturus

Subvarian Arcturus sudah ditemukan pada tanggal 23 dan tanggal 27 Maret 2023 dari dua orang yang berbeda. Satu kasus merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Gejala yang dialami pasien menurutnya tidak berat. Subvarian ini memang cepat menular, namun menurutnya tak menimbulkan fatalitas.

"Hanya satu sempat dirawat, yang satu tidak ada gejala dan pelaku perjalanan LN," ucap Nadia, dikutip dari Kompas.com (14/4/2023).

Pasien tersebut sudah sembuh dan hanya sakit sekitar 5-6 hari.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/14/153000165/kasus-covid-19-naik-lagi-apakah-disebabkan-subvarian-baru-arcturus-

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke