Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siswa SMA di NTT Masuk Sekolah Pukul 05.00 Pagi, KPAI: Bakal Dievaluasi

Terbaru, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan komentar terkait kebijakan tersebut.

KPAI: akan dievaluasi satu bulan ke depan

Anggota KPAI Sub Komisi Sistem Monitoring dan Evaluasi Aris Adi Leksono menegaskan, kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT terkait jam mulai kegiatan sekolah di SMA dan SMK Kota Kupang perlu dikaji ulang.

Aris mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT.

"Kebijakan tersebut akan dilakukan evaluasi satu bulan ke depan dan hasilnya akan disampaikan kepada KPAI dan pihak terkait," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (1/3/2023).

Sementara itu, KPAI juga akan memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT dan pihak terkait untuk meminta penjelasan dasar dan hasil kajian terkait kebijakan tersebut.

Aris juga mengatakan, KPAI akan terus melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pendidikan di NTT.

"Kejadian ini patut menjadi perhatian ke depan agar dalam setiap mengeluarkan kebijakan sekolah harus didasari kajian yang komprehensif, uji publik, serta sosialisasi yang masif pada seluruh lapisan masayarakat," tegasnya.


Harus mempertimbangkan anak

Aris menyatakan, pihak Pemerintah Provinsi NTT seharusnya mempertimbangkan beberapa hal sebelum menjalankan kebijakan tersebut.

Salah satu pertimbangannya adalah prinsip hak anak, yang meliputi kepentingan dan partisipasi anak dalam menjalankan kebijakan ini.

"Anak punya hak untuk mendapatkan waktu luang bersama orang tua sebelum belajar," ujarnya.

Hal ini, menurut Aris, dapat mendukung kesiapan anak mengikuti pembelajaran. Selain itu, pendapat dan kesiapan anak mengikuti kegiatan belajar mengajar di waktu tersebut juga perlu digali lebih dalam.

Jika Pemprov NTT membuat kebijakan jam masuk sekolah untuk meningkatkan kualitas peserta didik, KPAI berpadangan bahwa masih banyak variabel pendukung lain yang bisa dioptimalkan pemerintah daerah.

Pemerintah NTT perlu memberikan dukungan terhadap peningkatan kompetensi guru, sarana prasarana pembelajaran, bimbingan intensif kepada peserta didik baik di sekolah atau rumah, serta membentuk lingkungan budaya belajar.

"KPAI meminta kebijakan ini dikaji ulang dengan memperhatikan jaminan keamanan anak," tambahnya.

Menurut Aris, kebijakan ini perlu memastikan adanya dukungan sarana prasarana untuk memenuhi hak anak lainya, seperti sarana ibadah, transportasi, dan kantin sehat.

Sebelumnya diberitakan, beredar potongan video viral pertemuan antara Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, guru, kepala sekolah SMA/SMK di Kupang mengenai kebijakan siswa masuk sekolah lebih awal pada Kamis (23/2/2023).

Dalam video tersebut, Viktor mengatakan agar siswa SMA dan SMK di Kupang masuk sekolah pada 05.00 Wita. Hal ini dilakukan untuk menanamkan etos kerja dan membentuk pelajar NTT yang lebih unggul.

Kebijakan ini lalu mulai dijalankan Selasa (28/2/2023) meski masih dalam tahap sosialisasi kepada wali murid.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/02/083000465/siswa-sma-di-ntt-masuk-sekolah-pukul-0500-pagi-kpai-bakal-dievaluasi

Terkini Lainnya

Cara Ikut Hari Sejuta Kiblat Kemenag Sore Ini, Ada Hadiah Rp 20 Juta

Cara Ikut Hari Sejuta Kiblat Kemenag Sore Ini, Ada Hadiah Rp 20 Juta

Tren
Perubahan Iklim Disebut Jadi Penyebab Qatar Airways Alami Turbulensi Hebat

Perubahan Iklim Disebut Jadi Penyebab Qatar Airways Alami Turbulensi Hebat

Tren
5 Poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Kritik Pemilu dan Peluang Puan Jadi Ketum PDI-P

5 Poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Kritik Pemilu dan Peluang Puan Jadi Ketum PDI-P

Tren
Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Tren
Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Tren
Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Tren
18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

Tren
Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Tren
4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

Tren
5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

Tren
Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Tren
Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tren
Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Tren
Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke