Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Gejala Herpes yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com - Herpes adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi herpes simplex virus (HSV).

Penyakit ini menyebabkan luka di sekitar mulut atau alat kelamin, yang juga disertai dengan gejala lainnya.

Dikutip dari laman WHO, infeksi herpes simplex virus atau yang dikenal sebagai herpes, umum terjadi secara global.

Sekitar 67 persen orang di bawah usia 50 tahun mengalami infeksi HSV-1, dan 13 persen di bawah usia 50 tahun mengalami infeksi HSV-2.

Penyakit herpes sendiri terbagi menjadi dua jenis yakni HSV-1 dan HSV-2.

Herpes simplex virus tipe 1 (HSV-1) menyebabkan herpes mulut, yang biasanya menyerang mulut dan kulit di sekitarnya tetapi juga dapat menyerang daerah genital.

Sebagian besar infeksi HSV-1 didapat selama masa kanak-kanak.

Jenis kedua adalah herpes simplex virus tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan herpes genital dan biasanya ditularkan secara seksual.

HSV-2 menginfeksi wanita hampir dua kali lebih sering daripada pria karena transmisi seksual lebih efisien dari pria ke wanita.

Herpes menginfeksi seumur hidup dan gejala dapat kambuh selama bertahun-tahun. Namun, meski tidak dapat disembuhkan, sudah ada beberapa obat untuk mengurangi keparahan dan frekuensi gejala.

Selain itu, pengobatan juga dapat membantu mengelola gejala dan mengurangi kemungkinan wabah berulang dan penularan ke pasangan.

Seiring berjalannya waktu, kebanyakan orang dengan salah satu jenis herpes menyesuaikan diri untuk hidup dengan infeksi tersebut.

Dilansir dari laman Medical News Today, orang yang mengalami gejala herpes pertama-tama mungkin mengalami kesemutan, gatal, atau rasa seperti terbakar.

Kemudian muncul luka atau lepuh yang terbentuk di sekitar mulut atau alat kelamin. Gejala cenderung berkembang 2-20 hari setelah terpapar virus.

Gejala awal ketika seseorang pertama kali mengembangkan infeksi, di samping luka atau lecet, adalah sebagai berikut:

  1. Nyeri dan gatal
  2. Pembengkakan kelenjar getah bening
  3. Demam
  4. Kelelahan dan perasaan umum tidak sehat

Dalam kebanyakan kasus, luka sembuh tanpa bekas luka jangka panjang.

1. Gejala herpes mulut

Herpes mulut menyebabkan lepuh yang berkembang di dalam atau di sekitar bibir dan mulut. Luka biasanya berlangsung 2 hingga 3 minggu sebelum sembuh.

Terkadang lepuh tersebut terbentuk di tempat lain seperti di wajah atau lidah, dan lebih jarang di area kulit lainnya.

2. Gejala herpes genital

Luka ini cenderung berkembang di penis, di sekitar atau di dalam vagina, di bokong, atau di anus. Namun, ada potensi terbentuk di area kulit lainnya.

Luka bisa bertahan 2 hingga 6 minggu sebelum sembuh. Herpes genital juga dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil, dan perubahan keputihan.

Ketika herpes muncul pada kulit, ia dapat dengan mudah menular ke orang lain melalui kontak dengan kulit mulut dan alat kelamin yang lembab.

Virus juga dapat menyebar melalui kontak dengan area kulit dan mata lainnya. Namun herpes tidak akan menular melalui benda atau permukaan yang disentuh.

Infeksi herpes dapat terjadi dengan beberapa cara berikut:

  • Melakukan hubungan seks vaginal atau anal tanpa menggunakan pelindung, seperti kondom
  • Berbagi mainan seks
  • Melakukan kontak oral atau genital lainnya dengan orang yang menderita herpes

Virus ini sangat menular antara saat gejala pertama kali muncul dan sebelum sembuh. Jika seseorang dengan herpes genital mengalami luka saat melahirkan, virus dapat menular ke bayi.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/10/104500865/4-gejala-herpes-yang-perlu-diwaspadai

Terkini Lainnya

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke