KOMPAS.com - Gempa dengan magnitudo (M) 5,1 yang terjadi di Karangasem, Bali pada Selasa (13/12/2022) termasuk dalam gempa ketagori merusak.
Hal itu diketahui dari data yang diunggah Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono dalam akun Instagramnya, Rabu (14/12/2022).
Diketahui, catatan sejarah gempa merusak di Karangasem, Bali sudah terjadi sejak 1963.
Kompas.com telah mendapatkan izin dari Daryono untuk mengutip unggahannya tersebut sebagai bahan pemberitaan.
Sejarah gempa merusak Karangasem
Berikut catatan sejarah gempa merusak di Karangasem, Bali:
Penyebab gempa Karangasem, Bali
BMKG menyebut, gempa Karangasem Bali pada Selasa diakibatkan aktivitas sesar naik Flores atau Flores back arc thrust.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,29 Lintang Selatan, 115,62 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali pada kedalaman 30 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
Gempa Karangasem, Bali berdampak dan dirasakan di daerah Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Gempa juga dirasakan di daerah Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Lalu, di daerah Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak menimbulkan tsunami.
https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/15/192800565/catatan-sejarah-gempa-merusak-di-karangasem-bali-kapan-saja-