Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Analisis BMKG soal Penyebab Gempa Sukabumi M 5,8 Hari Ini

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang daerah Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis (8/12/2022) pukul 07.50 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, pusat gempa terletak di darat pada jarak 22 kilometer arah tenggara Kota Sukabumi dengan kedalaman 104 kilometer.

Berdasarkan hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Penyebab Gempa Sukabumi

Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, Gempa Sukabumi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan batuan pada dalam Lempeng Indo-Australia.

"Gempa jenis ini lazim disebut sebagai gempa yang bersumber dalam lempeng atau gempa intraslab (intraslab earthquake) atau gempa Benioff," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/12/2022).

Gempa Intraslab memiliki karakter mampu meradiasikan ground motion (guncangan) yang lebih besar di atas gempa dengan magnitudo sekelasnya dari sumber lain.

Hasil analisis mekanisme sumber BMKG menunjukkan bahwa Gempa Sukabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Daryono mengatakan, guncangan gempa sebelumnya juga terasa dengan kekuatan M 6,1, dan dirasakan hingga Jakarta dan sekitarnya.

Hal itu terjadi karena struktur tanah lunak dan tebal di Jakarta akan menciptakan resonansi dan mengamplifikasi atau memperkuat guncangan gempa.

Termasuk gempa tektonik, bukan megathrust

Daryono mengatakan, gempa di Sukabumi ini termasuk dalam gempa tektonik.

"Bukan gempa kerak dangkal Cianjur bukan juga gempa megathrust," kata Daryono.

Daerah yang merasakan Gempa Sukabumi

Gempa Sukabumi dirasakan di daerah Rancaekek dengan skala intensitas IV MMI.

Sementara di daerah Cianjur, Lembang, Bogor, Bandung, Pangandaran, Padalarang, Pamoyanan, dan Sumedang gempa terasa dengan skala intensitas III MMI .

Selanjutnya, di daerah Cisolok, Sumur, Sukabumi, Jakarta, Garut, Bekasi, Bandar Lampung, dan Tangerang Selatan gempa dirasakan dalam skala intensitas II MMI.

Hingga pukul 08.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M 3.0 pada pukul 08.05 WIB.


Imbauan BMKG

Terkait kejadian gempa, BMKG memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat.

1. Masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2. Masyarakat diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

3. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/08/092700065/analisis-bmkg-soal-penyebab-gempa-sukabumi-m-5-8-hari-ini

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke