KOMPAS.com - Tanaman kumis kucing atau Orthosiphon aristatus banyak dijumpai di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Penyebutan kumis kucing lantaran benang sari bunganya lebih panjang dari mahkota, sehingga menyerupai kumis kucing.
Bukan hanya tanaman liar yang menghiasi pinggiran jalan, kumis kucing ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.
Pada masa lalu, tanaman ini sering digunakan sebagai obat anti-hipertensi, anti-jamur, anti-bakteri, dan anti-peradangan.
Menurut laman Mudbrick Herb Cottage, daun kumis kucing kerap dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan terkait fungsi ginjal dan kandung kemih.
Kumis kucing terutama bagian daun, dapat diolah dengan cara merebus 4-5 lembar bersama segelas air. Air rebusan daun kumis kucing inilah yang kemudian dikonsumsi.
Lantas, apa saja manfaat kumis kucing?
Manfaat daun kumis kucing
Berikut manfaat daun kumis kucing, seperti dihimpun dari berbagai sumber:
1. Meningkatkan fungsi ginjal
Kumis kucing populer dengan sebutan tanaman ginjal. Panggilan ini karena manfaat daun kumis kucing dalam meningkatkan fungsi ginjal.
Dilansir dari laman Health Benefits, teh herbal dari daun kumis kucing dipercaya dapat menghilangkan batu ginjal berukuran hingga 5 cm.
Manfaat daun kumis kucing ini juga telah banyak dibuktikan dalam beberapa penelitian.
Tanaman ini mengandung bahan aktif orthosiphonin yang mampu menjaga asam urat, fosfat, dan oksalat dalam bentuk larut.
Dengan begitu, orthosiphonin mencegah mereka mengendap dan membentuk batu ginjal.
Kumis kucing juga bersifat diuretik, yang membantu menambah kecepatan pembentukan urine, sehingga mencegah batu ginjal.
Selain mencegah batu ginjal, tanaman ini turut membantu mengatasi infeksi saluran kemih.
Daun kumis kucing memgandung asam rosmarinik yang membantu menurunkan tekanan darah.
Asam rosmarinik akan menargetkan enzim pengubah angiotensin (ACE), sehingga pembuluh darah membesar atau melebar.
Imbasnya, peredaran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah menurun.
Tekanan darah dalam kondisi normal juga meningkatkan fungsi jantung, karena organ vital ini lebih mudah untuk memompa darah.
3. Mengatasi jamur
Kumis kucing memiliki sifat anti-jamur yang bisa mengatasi infeksi akibat jamur, terutama Candida albicans.
Dilansir dari Kompas.com, jamur Candida albicans dapat dijumpai pada saluran pencernaan, mulut, dan vagina.
Jamur ini umumnya mengakibatkan infeksi saluran kemih, infeksi jamur genital, dan sariawan di mulut.
Selain itu, berkat senyawa polisakarida, terpenda, alkaloid, dan fenolat, manfaat daun kumis juga termasuk mengatasi gangguan akibat virus.
Manfaat daun kumis kucing juga sangat baik bagi pengidap diabetes.
Hal ini lantaran kandungan asam ursolat dalam kumis kucing yang membantu mengurangi kadar gula darah.
Dikutip dari laman Kompas.com, penelitian juga telah menunjukkan bahwa ramuan daun kumis kucing secara signifikan menurunkan gula darah serta meningkatkan leptin dan HDL atau kolesterol baik.
Kondisi tersebut berpengaruh dalam menghentikan trombosit darah agar tidak saling menempel, sehingga mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
5. Detoksifikasi tubuh
Manfaat daun kumis kucing selanjutnya, yakni detoksifikasi atau proses pembuangan racun dari dalam tubuh.
Sebab, kumis kucing memiliki efek antioksidan yang memberikan perlindungan terhadap organ hati.
Ekstrak daun kumis kucing bahkan terbukti mampu mencegah kerusakan hati akibat konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu.
Selain itu, tumbuhan ini juga terbukti mengurangi tanda-tanda perlemakan hati dan konsentrasi bilirubin pada subyek penyakit kuning.
https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/12/080500765/5-manfaat-daun-kumis-kucing-atasi-masalah-ginjal-hingga-gula-darah