Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Analisis Gempa Magnitudo 5,3 di Bima Pagi Ini

KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo M 5,3 mengguncang Bima, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (16/10/2022) pukul 04.22 WIB.

Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Daryono menuturkan, episenter gempa berlokasi 3 kilometer arah timur laut Langgudu, Bima, NTB pada kedalaman 128 kilometer.

Menurutnya, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,2.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah," kata Daryono kepada Kompas.com, Minggu (16/10/2022).

Hal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi lempeng.

Sementara hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa Bima pagi ini memiliki mekanisme pergerakan oblique naik (oblique thrust fault).

Daryono menuturkan, hasil moitoring BMKG hingga pukul 05.00 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Ia mengatakan, gempa ini hanya dirasakan di daerah Bima dan Dompu dengan skala intensitas III MMI.

Skala intensitas III MMI berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah, seperti getaran akibat truk berlalu.

BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang belum tentu benar.

Masyarakat juga diminta untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan," tutupnya.

Bima dan Dompu pada Juni lalu juga diguncang gempa dengan magnitudo hampir sama, yaitu M 5,1 dan M 5,0.

Saat itu, getarannaya membuat warga dan pegawai di kantor pemerintahan panik berhamburan keluar gedung.

Pasalnya, gempa terjadi di siang hari, ketika banyak orang beraktivitas.

Berbeda dengan gempa kali ini, gempa tersebut berpusat di daratan dengan kedalaman 126 kilometer.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/16/075003365/analisis-gempa-magnitudo-53-di-bima-pagi-ini

Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke