Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Fakta soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Progres hingga Biayanya

KOMPAS.com - Pemerintah terus mengebut penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang sebelumnya ditargetkan rampung pada 2019.

Pada era Menteri BUMN Rini Soemarno, tujuan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ini yakni untuk membangun kota-kota baru sehingga membentuk perekonomian baru.

"Jadi harapannya ini hanya suatu permulaan, 142,7 km jarak kereta cepat Jakarta-Bandung dan InsyaAllah nanti ada terusnya atau kelanjutannya," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (14/5/2019).

Sementara itu, pada Kamis (13/10/2022), Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meninjau pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut di Stasiun Tegalluar, Bandung.

Rencananya, uji coba kereta api cepat tersebut akan dilakukan pada November 2022.

Lantas, sejauh mana perkembangan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tersebut:

Berikut 6 fakta soal kereta cepat Jakarta-Bandung:

1. Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah 88 persen

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/10/2022), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 88,8 persen.

"Saya tadi mendapatkan keterangan bahwa progresnya sudah mencapai 88,8 persen secara keseluruhan," kata Jokowi saat meninjau lokasi proyek pembangunan KCJB di Stasiun Tegalluar, Kamis.

Jokowi menuturkan, kendala sempat terjadi saat membangun terowongan untuk proyek ini akibat kondisi tanah, tetapi hal itu sudah teratasi.

2. Direncanakan beroperasi Juni 2023

Jokowi berharap KCJB dapat mulai beroperasi pada Juni 2023.

"Peluncuran nanti untuk operasional insyaAllah nanti kurang lebih di bulan juni 2023," kata dia.

Setelah beroperasi kelak, Kereta Cepat Jakarta-Bandung diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan mobilitas orang maupun barang.

Jokowi juga menegaskan bahwa KCJB bukan bantuan dari China.

Ia menjelaskan, adanya proyek ini merupakan kerja sama antara Indonesia dan China.

"Ini bukan bantuan, ini adalah kerja sama antara Indonesia dan China. Ada investasi di sini, jadi bukan bantuan," ujar Jokowi masih dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, Presiden China Xi Jinping juga bakal berkunjung ke Indonesia untuk memantau pembangunan kereta cepat.

Namun, hal tersebut masih dalam tahap pembicaraan atau tahap dialog.

4. Kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 350 km/jam

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/10/2022), KCJB disebut memiliki kecepatan hingga 350 km per jam.

Dengan kecepatan tersebut, tujuan Bandung-Jakarta atau sebaliknya bisa ditempuh hanya dengan waktu 30 menit saja.

Selain itu, adanya KCJB ini disebut menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi.

Ia mengatakan, dengan kereta cepat, waktu tempuh Jakarta menuju wilayah pinggiran Kota Bandung itu hanya 36 menit.

Stasiun akhir berada di Tegalluar yang masuk wilayah Kabupaten Bandung.

Untuk diketahui, pembangunan KCJB dimulai pada 2016.

Proyek KCJB diwacanakan sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pada Maret 2021, pemerintah membuka sebuah wacana untuk mengembangkan kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dan Bandung.

Proyek ini mulai dieksekusi di masa Kepemimpinan Presiden Jokowi.

Pada Maret 2015, Jokowi menyetujui proyek kereta cepat dalam sebuah rapat terbatas.

6. Biaya Kereta Cepat Jakarta Bandung membengkak

Sementara itu, proyek KCJB ini mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun.

Hal ini disebabkan karena terjadinya perbedaan penghitungan pembengkakan biaya antara pihak Indonesia dan China.

Pembengkakan biaya tersebut pun masih dalam upaya negosiasi.

"Sekali lagi ya ini masih negosiasi pemerintah Indonesia dengan Tiongkok," kata Dwiyana kepada Kompas.com di Stasiun Tegalluar Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).

Dwiyana mengatakan, perbedaan perhitungan terjadi karena kedua pihak memiliki asumsi yang berbeda soal jumlah cost overrun.

"Contohnya konsultan Tiongkok menghitung biaya GSMR untuk 900 megahertz itu free charge, enggak ada biaya di Tiongkok, pemerintah sana menyediakan frekuensi itu dedicated untuk kereta api," ujarnya.

Sementara itu, kata Dwiyana, frekuensi 900 megahertz untuk GSMR di Indonesia sudah dipakai industri telekomunikasi untuk jaringan seluler sehingga KCIC bekerja sama dengan Telkomsel.

"Di situ ada investasinya, hampir sekitar Rp 1,3 triliun untuk clearence frekuensi dan lainnya sehingga tidak mengganggu antara frekuensi telekomunikasi dengan kami," katanya lagi.

(Sumber: Kompas.com/Ardito Ramadhan, M. Elgana Mubarokah, Aisyah Sekar Ayu Maharani, Haryanti Puspa Sari | Editor: Diamanty Meiliana, David Oliver Purba, Gloria Setyvani Putri, Hilda B Alexander, Erlangga Djumena)

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/14/203500565/6-fakta-soal-kereta-cepat-jakarta-bandung-progres-hingga-biayanya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke