Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengutamakan Kemanusiaan ketimbang Kebencian

Sementara peradaban umat manusia kini sudah tergerus oleh rentetan peristiwa pengejawantahan naluri kebencian menjadi kenyataan kekerasan verbal dan ragawi oleh sesama manusia terhadap manusia mulai fitnah, hujatan, penghinaan, perang sampai pembunuhan maka nurani kemanusiaan makin hancur lebur oleh peristiwa penusukan terhadap Salman Rusdhie dengan dalih membela agama.

Sebagai manusia biasa memang Salman Rusdie tidak sempurna, maka pasti pernah melakukan kesalahan.

Namun kesalahan apa pun yang dilakukan seorang manusia sama sekali bukan alasan untuk sesama manusia melakukan kekerasan terhadap sesama manusia.

Tampaknya pada masa setelah umat manusia dirundung pagebluk Corona sejak 2020 dan masih belum berakhir sampai saat naskah sederhana ini ditulis apa yang disebut sebagai kemanusiaan terkesan seolah sudah lenyap dari permukaan peradaban umat manusia.

Upaya membunuh Salman Rusdie merupakan bagian dari rentetan ingkar kemanusiaan yang makin merajalela sehinga memecahkan perang Rusia-Ukraina yang kini terancam disusul oleh perang China-Taiwan sehingga bukan merupakan kebetulan belaka, namun sudah merupakan wake up call panggilan kebangkitan bagi seluruh umat manusia untuk bersama menghidupkan kembali kemanusiaan sebagai pedoman perjalanan hidup diri setiap insan manusia.

Marilah kita semua mulai dari diri kita masing-masing lebih mengedepankan perasaan konstruktif terhadap kemanusiaan, yaitu kepedulian, kebela-rasaan, empati, welas asih dan tentu saja mengutamakan kasih sayang ketimbang kebencian.

Memang semua itu lebih mudah diucapkan ketimbang diwujudkan. Namun bukan berarti mustahil mampu diwujudkan seperti telah dibuktikan oleh Ibu Teresa, Master Cheng Yen, Mahatma Gandhi, Albert Schweitzer, Sandyawan Sumardi, Sri Palupi dan lain-lain pejuang kemanusiaan yang mustahil saya sebut semuanya di ruang sangat terbatas pada naskah sangat sederhana ini.

Para pewujud kemanusiaan telah membuktikan bahwa pada hakikatnya kemanusiaan yang abstrak mampu diwujudkan secara nyata untuk berperan sebagai pedoman perjalanan hidup umat manusia dengan bukan saling menyengsarakan, namun saling menyejahterakan dan membahagiakan.

Seharusnya manusia yang memahami makna luhur terkandung di dalam sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab tidak mengumbar angkara murka kebencian tetapi menghayati kemudian mewujudkan ajaran kasih-sayang yang pada hakikatnya sudah secara melekat terkandung di semua agama serta kearifan kehidupan.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/14/053000265/mengutamakan-kemanusiaan-ketimbang-kebencian

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke