Diberitakan Kompas.com (24/7/2022), keputusan tersebut diambil Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus setelah melihat cacar monyet menyebar di lebih dari 70 negara.
Status darurat kesehatan ini sebagai alarm, perlunya respons internasional yang terkoordinasi dan upaya global untuk berkolaborasi dalam berbagai upaya vaksin dan perawatan.
Menyebar di 70 negara, lantas, bagaimana kesiapan Indonesia menghadapi cacar monyet?
Antisipasi Kemenkes
Plt Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Endang Budi Hastuti menyampaikan, hingga kini, kasus cacar monyet belum terdeteksi di Indonesia.
"Belum ada (kasus cacar monyet yang terdeteksi di Indonesia)," ujar Endang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/7/2022).
Meski demikian, menyikapi status darurat kesehatan global yang melekat pada wabah cacar monyet, pemerintah akan melakukan sejumlah antisipasi.
Pertama, meningkatkan kewaspadaan publik melalui media Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), serta pers rilis secara berkala melalui kanal resmi Kemenkes.
Kedua, melalui Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Nomor HK.02.02/C/2752/2022, untuk meningkatkan kewaspadaan terkait cacar monyet di lingkup pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan baik di wilayah dan KKP, termasuk untuk Dinkes (Dinas Kesehatan), rumah sakit, dan sebagainya," tutur Endang.
Kewaspadaan ini, terutama bagi KKP guna mencegah masuknya cacar monyet ke wilayah Indonesia.
Ketiga, Kemenkes juga akan melakukan sosialisasi pedoman pencegahan dan pengendalian cacar monyet sesuai perkembangan situasi dari WHO.
Adapun, pedoman pencegahan dan pengendalian penyakit monkeypox terbaru tertanggal 30 Mei 2022, dapat disimak di sini.
Sementara itu, salah satu upaya yang tak kalah penting dilakukan pemerintah dalam rangka menghadapi wabah cacar monyet, yakni menyiapkan kapasitas laboratorium pemeriksaan dan rujukan.
"Penyiapan kapasitas lab pemeriksaan dan rujukan," papar Endang.
Memanggil kewaspadaan global
Terpisah, ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, penetapan status cacar monyet sebagai public health emergency of international concern (PHEIC) harus diikuti aksi nyata dari negara di seluruh dunia.
"PHEIC ini untuk memanggil semua negara bersikap lebih serius. Harus ada kolaborasi global, termasuk dukungan finansial untuk mendukung pembiayaan baik untuk deteksi, respons, atau riset dari monkeypox," jelas Dicky kepada Kompas.com, Minggu (24/7/2022).
Termasuk menurutnya, WHO akan mencegah penyebaran dengan memberikan rekomendasi seperti terkait pembatasan.
"Termasuk isolasi dan sebagainya, itu yang bisa dicegah melalui status ini," ujar Dicky.
Ia melanjutkan, saat status ini ditetapkan, artinya setiap negara termasuk Indonesia harus mengukur risiko penyebaran cacar monyet.
Misalnya, dengan berbagai aktivitas seperti tanggap darurat kesehatan, deteksi dini, vaksin, dan pelacakan kontak.
Deteksi dini dapat dilakukan dengan menyasar kelompok-kelompok yang dianggap rentan terpapar cacar monyet.
Kelompok rentan terpapar cacar monyet
Menurut Dicky, saat menjadi endemik di Afrika, cacar monyet menyerang semua kelompok usia.
"Artinya semua yang memiliki kasus kontak erat dengan penderita, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya dari kain, baju, itu dari semua usia," jelasnya.
Namun kini, saat berstatus darurat kesehatan global dan mewabah di lebih dari 70 negara, penyakit ini mayoritas menyerang kelompok dengan hubungan seksual tidak sehat.
"Itu terjadi karena kasus kontak, perilaku, dan hubungan seksual yang tidak sehat, bergonta-ganti pasangan, ini yang dominan terjadi," ungkap Dicky.
Oleh karena itu, menurutnya, saat ini kelompok paling berisiko adalah seseorang yang kerap berganti-ganti pasangan, kelompok gay, dan pekerja seks komersial (PSK).
"Jadi pada kelompok ini harus segera diberi literasi, mereka sangat besar risikonya," ujar dia.
Adapun pada populasi umum, Dicky menyebut sejauh ini masih sangat kecil, terutama jika tidak ada kontak dengan seseorang yang terkena cacar monyet.
Untuk itu, penularan cacar monyet sangat bisa diminimalisir dan dicegah, salah satunya dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
"Jadi sebenarnya potensi penularannya bisa diminimalisir dengan perilaku hidup bersih dan sehat, perilaku seksual yang sehat, kemudian dengan pemerintah melakukan kontak tracing dan deteksi dini pada kelompok berisiko itu," terang Dicky.
https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/25/120000265/cacar-monyet-jadi-darurat-kesehatan-global-bagaimana-kesiapan-indonesia-