Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Spesifikasi Tank Angkut Personel M113, Kendaraan Tempur Lapis Baja Kostrad

KOMPAS.com - Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) memiliki alat utama sistem persenjataan (alutsista) tank angkut personel M113.

Dilansir dari tni.mil.id, M113 merupakan kendaraan tempur (ranpur) lapis baja yang menjadi bagian alutsista Indonesia sejak tahun anggaran 2014.

Beberapa waktu lalu, dilakukan uji fungsi pada M113 guna pemeliharaan dan perawatan.

Uji fungsi M113 meliputi beberapa sistem, yaitu mesin, transmisi, kelistrikan, pengereman, hingga aksesoris dan lain sebagainya.

Lantas, seperti apa spesifikasi ranpur M113?

Spesifikasi tank M113

Dilansir dari Army Technology, tank angkut personel lapis baja M113 dikembangkan oleh pabrikan asal Amerika Serikat, Food Machinery Corp (FMC) pada 1950-an.

FMC mengalihkan produksi M113 ke anak perusahaan barunya, United Defense pada 1994. United Defense lalu diakuisisi oleh BAE Systems pada 2005.

Ranpur berbobot 12,3 ton ini memiliki panjang 4,8 meter, lebar 2,6 meter, dan tinggi 2,5 meter. M113 dapat mengangkut dua awak dan 11 penumpang.

Dapur pacu M113 ditenagai Detroit Diesel 6V53T, mesin diesel 6 silinder yang dapat menghasilkan kecepatan hingga 67,6 kilometer per jam saat melaju di daratan.

Sementara itu, apabila digunakan di air, M113 dapat melaju dengan kecepatan 5,8 kilometer per jam.

Lebih dari 80.000 ranpur M113 diproduksi dalam berbagai varian dan dioperasikan di lebih dari 44 negara.

Prototipe pertama M113 diproduksi pada 1957.

Angkatan Darat AS mengadopsi kendaraan tersebut pada 1960.

Sebagian besar komponen M113 terbuat dari paduan bahan ringan.

M113 dirancang untuk memberikan keamanan dari senjata api kecil hingga peluru artileri besar.

Varian M113

M113 memiliki beberapa varian, antara lain M113 A1, M113 A2, M113 A3, dan M113 ACAV.

Untuk varian M113 A1 diperkenalkan pada 1964. Dibekali mesin diesel 215 horsepower dan dilengkapi dengan pembawa mortar M106.

Lalu, vaian M113 A2 diproduksi pada 1979.

M113 A2 menawarkan perbaikan dari sistem pendinginan dan suspensi.

Sementara itu, M113 A3 diperkenalkan pada 1987. Memiliki mesin yang lebih kuat, tangki bahan bakar eksternal dan perlindungan yang lebih baik daripada model dasar.

Kemudian, varian kendaraan serbu kavaleri lapis baja (ACAV) M113 diperkenalkan selama Perang Vietnam pada 1966.

M113 ACAV dilengkapi dengan senapan mesin M60 7,62 mm tambahan. Selain itu, juga dilengkapi dengan pelindung tambahan, seperti kit pelindung ranjau di bawah lambung.

Persenjataan M113

M113 umumnya dilengkapi dengan senapan mesin M2 Browning sebagai persenjataan utama.

Selain itu, juga dapat dilengkapi dengan peluncur granat otomatis Mk 19, senjata anti-tank, senapan mesin M60 7,62 mm, dan meriam 20 mm hingga 105 mm.

M113 juga dapat dipasang dengan sistem rudal M47 Dragon.

Untuk varian M113A2 dapat dilengkapi dengan berbagai senjata tempur untuk meningkatkan daya mematikan dan kemampuan bertahan prajurit.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/11/210715965/spesifikasi-tank-angkut-personel-m113-kendaraan-tempur-lapis-baja-kostrad

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke