Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Kopi Nasional, Mengenal 5 Jenis Seduhan Kopi yang Jarang Tersedia di Kedai Kopi Lokal

Dewan Kopi Indonesia atau Dekopi sendiri diprakarsai oleh menteri pertanian RI periode 2004-2009, Anton Apriantono. Hal ini seperti dilansir dari laman Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara. 

Pada 11 Maret 2018, Dekopi dikukuhkan oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Semenjak itu lah, setiap tanggal 11 Maret dirayakan sebagai Hari Kopi Nasional.

Kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat dunia. Kopi tak hanya menjadi minuman kesayangan pembangkit stamina saja, namun juga simbol gaya hidup modern kaum urban yang sejalan dengan maraknya pertumbuhan kedai dan kafe-kafe kopi.

Para penggemar kopi, bisa dipastikan sudah pernah menjajal semua seduhan kopi ala barista kedai dan kafe kopi.

Mulai dari kopi tubruk tradisional, cappuccino, cafe latte, macchiato, cold brew, hazelnut latte, seduhan ala V60, vietnam drip, dan masih banyak lagi. 

Dari kafe ke kafe, menu kopi yang ada hampir seragam seirama. Padahal, masih banyak jenis seduhan kopi unik lainnya yang belum unjuk gigi di buku menu kedai kopi lokal.

Apa saja seduhan unik kopi ini? Dilansir dari Tasting Table, berikut ini adalah beberapa racikan kopi dari berbagai penjuru dunia:

Bagaimana caranya? Yaitu dengan menambahkan banyak susu.

Cortado coffee memang mirip dengan cappuccino. Bedanya, cortado memiliki komposisi susu dan espresso 50:50. 

Meski sama-sama melalui proses steam, namun susu yang ada tak begitu berbusa layaknya susu dalam cappuccino.  Jadi dari citarasanya, cortado tidak se-creamy cappuccino. 

Cortado biasanya disajikan dalam gelas kecil, lebih kecil dari gelas takaran cappuccino.

2. Red eye coffee

Nama unik dari seduhan kopi ini berasal dari kisah para traveller. Sehabis menempuh perjalanan panjang dan didera lelah, mata para traveller sering memerah karena iritasi.

Nah red eye coffee ini mengandung kafein tinggi yang bisa mengobati mata merah karena kelelahan tersebut.

Karena diseduh untuk mengusir kantuk dan lelah, red eye tak mengandung gula, susu atau krimer. 

Red eye adalah segelas kopi yang di atasnya ditambah lagi dengan lapisan espresso pekat. 

3. Raf coffee

Ruf lahir di Rusia di sekitar pertengahan tahun 1990-an. Ketika itu, Rafael Timerbaev masuk ke kedai kopi dan berteriak meminta racikan kopi dan susu yang berkualitas.

Menuruti keinginan Rafael, barista pun langsung menyeduh racikan krim, dua sendok gula pasir dan espresso kental.

Karena racikan dadakan itu diminati, maka barista menempelkan racikan tersebut di daftar menu dengan nama raf coffee, sesuai nama konsumen yang melahirkan ide racikan tersebut.

Raf coffee masa kini banyak yang sudah dimodifikasi. Ada yang berkomposisi espresso, gula pasir, vanilla dan juga krim. Semua bahan diseduh bersamaan, hingga tercipta larutan yang pahit, manis juga creamy.

Raf jarang dijajakan di kedai kopi di luar Rusia. Namun Anda yang penasaran, bisa mengolah sendiri Raf dengan menggunakan gula vanilla dan juga krim.

4. Romano coffee

Banyak yang mengaku menciptakan Romano. Selain orang Italia, juga barista di Amerika dan Perancis.

Teori yang paling kuat menyatakan bahwa romano lahir di awal abad ke-10 ketika Italia mendapatkan kesulitan stok kopi selepas perang dunia.

Di masa kini, romano bisa tersaji dalam bentuk panas dan dingin, namun tetap menggunakan tambahan lemon sebagai penguat citarasanya.

Karena zat asam lemon bisa meredakan sakit kepala, maka seduhan romano sering digunakan sebagai racikan kopi pengusir hangover karena alkohol.

5. Bulletproof 

Bulletproof adalah sajian kopi yang menggabungkan biji kopi dengan lemak.

Seduhan ini terinspirasi wanita Tibet yang menyajikan kopi dengan lemak dari yak, sejenis sapi yang banyak terdapat di kawasan tibet.

Melansir resep aslinya, bulletproof dibuat dengan cara mencampurkan espresso dengan minyak alami dan mentega tawar.

Karena mengandung lemak dan kalori, secangkir bulletproof sering disajikan sebagai menu sarapan pengganti roti bakar.

Namun dilansir dari Eating Well, meski mengandung lemak dan kalori namun bulletproof miskin protein dan beberapa nutrisi yang dibutuhkan tubuh, sehingga sebaiknya tidak digunakan sebagai menu tunggal makan pagi.

Itulah lima jenis seduhan kopi yang jarang kita dapatkan di buku menu kedai dan kafe kopi Indonesia. Penasaran mencoba?

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/11/133000565/hari-kopi-nasional-mengenal-5-jenis-seduhan-kopi-yang-jarang-tersedia-di

Terkini Lainnya

8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

Tren
Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Tren
Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Tren
Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Tren
Mengenal 'Kidult', Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Mengenal "Kidult", Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Tren
Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang 'Kejar Tayang' Era Jokowi

Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang "Kejar Tayang" Era Jokowi

Tren
Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Tren
Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Tren
Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Tren
9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

Tren
Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Tren
Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Tren
5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke