KOMPAS.com - Sebuah unggahan viral di media sosial menyebut, pasta gigi atau odol untuk membersihkan area kewanitaan.
Unggahan tersebut dibagikan oleh akun ini, merupakan tangkapan layar video TikTok.
"Lakukan ini rutin setiap mandi," tulis seseorang dalam tangkapan layar video, seraya meletakkan pasta gigi di tangannya.
Dalam komenter, warganet juga banyak yang melakukan hal serupa.
Lantas, apa bahaya menggunakan pasta gigi di daerah kewanitaan?
Penjelasan dokter
Dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman dr Ismiralda Oke Putranti mengatakan, tak ada satu pun kandungan dalam pasta gigi yang ditujukan untuk kulit.
"Pasta gigi (odol) sejalan dengan namanya, sudah jelas peruntukan utamanya adalah untuk membantu membersihkan dan merawat gigi dan membantu mencegah kerusakan gigi," kata Oke, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/2/2022).
"Bahan aktif pasta gigi terutama flouride, sorbitol, agen abrasif, pewarna, zat perasa, detergen, tidak ada satupun yang direkomendasikan untuk kulit," sambungnya.
Ia menjelaskan, flouride dalam pasta gigi digunakan untuk melindungi gigi dari asam yang dihasilkan oleh bakteri pada gigi.
Kandungan tersebut memberi lapisan untuk memperkuat enamel gigi dan mencegah terjadinya kerusakan gigi.
Dampak bahaya
Terlalu banyak paparan dengan fluoride dapat mengakibatkan terjadinya fluorosis yang bisa menyerang gigi, tulang, saraf, hormon tiroid, termasuk menjadi pencetus Acne (jerawat) yang berat dan bahkan penyakit kulit yang lain.
"Jika digunakan sebagai pembersih area kewanitaan ya tetap berisiko terjadinya fluorosis karena terjadi penyerapan berlebihan dari selaput lendir," jelas dia.
Bahan pewarna dan bahan perasa dalam pasta gigi juga berisiko menyebabkan reaksi alergi pada orang-orang tertentu.
Untuk detergen, pada pasta gigi berfungsi sebagai pembuat busa dan membantu membersihkan kotoran. Namun, detergen juga dapat menimbulkan iritasi.
"Jadi bayangkan sendiri dengan bahan-bahan tersebut dioleskan pada area kewanitaan justru akan menyebabkan lebuh banyak kerusakan daripada manfaatnya," ujarnya.
Oke menuturkan, vagina sebenarnya memiliki mekanisme pembersihan secara alami.
Sebab, di dalamnya ada flora normal berupa bakteri dan jamur yang bekerja sama untuk menyeimbangkan kadar pH vagina.
"Jika terjadi ketidakseimbangan flora normal ini, termasuk akibat penggunaan sabun2 pembersih vagina, pantyliner, bahkan pakaian ketat, apalagi odol, akan memicu terjadinya keputihan," kata dia.
"Cukup bersihkan dengan sabun yang lembut (sabun bayi), itu pun sebatas di area luar saja, tidak boleh sampai dalam," lanjutnya.
Apabila memiliki permasalahan di area kewanitaan, Oke mengimbau agar berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin (SpKK) atau dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) terdekat.
https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/06/123000265/viral-unggahan-pasta-gigi-untuk-membersihkan-area-kewanitaan-ini-bahayanya