Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sinergi Sains dan Filsafat

SERIAL video mau pun naskah opini Ketua Umum Satu Pena Denny JA melanjutkan perjuangan Nasir Tamara seperti biasa selalu seru menampilkan peristiwa peradaban yang menarik disimak.

Polemik

Kali ini yang ditampilkan sang tokoh serba bisa adalah kemelut polemik antara kaum pendukung sains dengan kaum pendukung filsafat yang diawali dengan pernyataan kaum pro-sains memetik pernyataan sang maha-scientist Stephen Hawkings bahwa filsafat sudah mati mirip pernyataan Friedrich Nietzsche bahwa Tuhan sudah mati atau klaim Karl Marx bahwa agama adalah opium manusia.

Para die hard pendukung sains meyakini bahwa Stephen Hawking memang tega menyatakan filsafat sudah mati.

Stephen Hawking menganggap para filsuf tidak lagi mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir.

Penjelasan lebih kredibel soal alam semesta kini tergantung dari ilmuwan yang didukung oleh dana dari pemerintah atau perusahaan multi-nasional.

Sementara dari kubu para filsuf tentu saja menampik segenap tudingan para antipatisan filsafat dengan segala cara tanpa peduli haram atau halal.

Sokrates

Menarik melihat fakta sejarah. Sejak dahulu para filsuf memang selalu dimusuhi oleh mereka yang merasa terancam oleh pemikiran mereka yang disebut sebagai filsuf.

Contoh klasik adalah Sokrates yang bukan cuma dianggap mati namun malah benar-benar nyata sengaja dihukum mati dengan memaksa Sokrates minum racun yang konon diramu oleh penguasa Athena.

Para penguasa gereja juga kerap alergi terhadap para filsuf yang dianggap membahayakan kewibawaan dogma agama.

Maka, melecehkan filsafat sama sekali bukan perilaku modern sebab sejak dahulu kala sudah dilakukan oleh manusia.

Ojo dumeh

Saya sama sekali bukan filsuf namun sekadar sesosok insan manusia yang sedang berupaya belajar berpikir.

Mahaguru utama berpikir saya adalah ayah dan ibu saya yang mewariskan kearifan leluhur Jawa terutama ojo dumeh yang keadiluhurannya bersifat vertikal sekaligus horisontal mau pun diagonal sekaligus sentrifugal bahkan metaversal itu.

Menyadari kedangkalan daya pikir saya maka saya tidak berani melibatkan diri ke dalam kemelut polemik antara kubu pendukung sains melawan kubu pendukung filsafat itu.

Berbekal ojo dumeh saya hanya memberanikan diri mengingatkan para pihak yang sedang asyik berseteru bahwa pada hakikatnya mubazir membenturkan sains dengan filsafat.

Baik sains mau pun filsafat sama-sama merupakan karsa dan karya pemikiran manusia hanya beda dalam hal arah dan sasaran pemikiran saja.

Sukma sains lebih cenderung das Sein sementara sukma filsafat lebih cenderung das Sollen.

Namun sebagai sama-sama sekadar hasil pemikiran manusia yang mustahil sempurna sebaiknya sains dan filsafat jangan saling melecehkan akibat masing-masing mustahil sempurna.

Sinergi

Selaras dengan makna adiluhur di dalam ojo dumeh maka sebaiknya baik sains mau pun filsafat jangan satu sama lain saling bersikap takabur dan jemawa merasa diri lebih unggul.

Ketimbang menjadi suatu antienergi saling berbenturan adalah lebih baik bahkan lebih indah apabila sains dan filsafat menjadi sinergi saling mengisi, saling mendukung, saling melengkapi.

Sains dan filsafat bersatupadu menjadi suatu perpaduan energi peradaban siap didayagunakan sebagai bekal perjalanan umat manusia agar dapat damai hidup bersama di planet bumi nan gemah ripah loh jinawi tata tentram kerta raharja.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/22/135525565/sinergi-sains-dan-filsafat

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke