Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update, 2.093.482 Pekerja Terima BSU Rp 1 Juta, Ini Cara Mengecek Penerima lewat Online

KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menargetkan dapat menyalurkan bantuan subsidi upah (BSU) Rp 1 juta kepada 8,7 juta pekerja/buruh yang terdampak pandemi. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemnaker, Anwar Sanusi mengatakan bahwa saat ini sudah ada lebih dari 2 juta orang yang telah menerima BSU.

"Sesuai dengan data 2.093.482 telah menerima BSU, sesuai dengan estimasi 8,7 juta yang akan menerima program ini," ujar Anwar saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/8/2021).

Data terbaru penerima

Anwar menjelaskan, data sebanyak 2.093.482 penerima tersebut merupakan data terbaru per Senin, 23 Agustus 2021.

"2.093.482 itu data per hari ini, kami hitungkan dari Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Artinya, dana tersebut sudah dicairkan dari KKPN," lanjut dia.

Pihaknya mengatakan, sebanyak 2 juta data penerima yang telah menerima BSU merupakan data pekerja yang terdaftar sebagai nasabah bank himpunan bank negara, yaitu BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri.

Dalam proses pencairan, Anwar mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah menunggu data dari BPJS Ketenagakerjaan untuk penyaluran tahap 3.

"Kami menunggu data dari BPJS," kata dia.

Cara cek subsidi gaji secara online

Apabila Anda merasa berhak mendapatkan bantuan subsidi upah/gaji, bisa mengeceknya secara online. Berikut panduannya:

1. Masuk ke situs bsu.kemnaker.go.id  

2. Daftar akun

Apabila pekerja belum memiliki akun maka harus melakukan pendaftaran. Lengkapi pendaftaran akun. Kemudian, aktivasi akun dengan menggunakan OTP yang akan dikirimkan melalui pesan teks pada nomor ponsel yang Anda daftarkan.

3. Log in ke dalam akun yang didaftarkan

4. Lengkapi profil

Pada tahap ini, pekerja diminta untuk melengkapi biodata diri tentang Anda termasuk status pernikahan dan tipe lokasi disertai foto profil.

5. Cek pemberitahuan

Setelah itu, Anda akan mendapatkan notifikasi apakah termasuk "Calon Penerima BSU" atau hanya sekadar tulisan "Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2021", yang artinya Anda tidak terdaftar sebagai calon penerima bantuan sebesar Rp 1 juta tersebut.


Subsidi gaji tahap 3

Mengenai penyaluran subsidi gaji tahap 3, Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan, Irvansyah Utoh menyampaikan, pihaknya akan merilis data penyaluran BSU tahap III.

"Nanti kami keluarkan informasi mengenai data tahap III termausk tentang data penyaluran BSU," ujar Utoh saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Senin (23/8/2021).

Menurut Utoh, saat ini pihak BPJS Ketenagakerjaan masih menunggu data realisasi tahap I dan tahap II.

Dari data itu nantinya dijelaskan juga berapa banyak data yang bermasalah atau terkendala dalam penyaluran BSU.

Penyebab pekerja tidak lolos mendapatkan BSU

Utoh juga mengatakan, sebelumnya ada 42.153 pekerja dinyatakan tidak lolos verifikasi karena tercatat sebagai penerima bantuan sosial lainnya.

Selain itu, 10.378 lainnya dinyatakan gagal transfer karena rekening pekerja yang berstatus dormant atau tidak valid.

"Khusus untuk yang gagal transfer selanjutnya akan dilakukan pembukaan rekening secara kolektif," kata Utoh.

"Yang diperlukan sekarang data mandatory harus segera dipenuhi pemberi kerja," ujar dia.

Dari penjelasan di atas, ada dua penyebab yang bisa membuat pekerja gagal mendapatkan bantuan subsidi upah, yaitu:

Tercatat sebagai penerima bantuan sosial lainnya. Seperti diketahui, pada masa pandemi Covid-19 ini, ada sejumlah bantuan sosial yang diberikan pemerintah.
Rekening yang didaftarkan berstatus tidak valid atau dormant


Proses pembukaan rekening kolektif

Para pemberi kerja (perusahaan) dan tenaga kerja diharapkan segera menyampaikan kelengkapan data yang dibutuhkan dalam proses pembukaan rekening kolektif tersebut.

Kelengkapan data tersebut disampaikan HRD perusahaan melalui menu Pelaporan Data Perusahaan di website resmi BPJAMSOSTEK (www.bpjsketenagakerjaan.go.id) atau berkoordinasi dengan Kantor Cabang BPJAMSOSTEK setempat.

Adapun data mandatory yang dibutuhkan sebagai berikut :

1. Nomor Induk Kependudukan (NIK)
2. Nama Lengkap
3. Tanggal Lahir
4. Alamat Pemberi Kerja
5. Nama Ibu Kandung
6. Nomor Telepon Selular
7. Alamat Email

https://www.kompas.com/tren/read/2021/08/24/071500265/update-2.093.482-pekerja-terima-bsu-rp-1-juta-ini-cara-mengecek-penerima

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke