Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tiga Fakta Penggunaan Dua Masker Cegah Varian Baru Cepat Menyebar

KOMPAS.com- Ditengah penyebaran Covid-19 yang sangat cepat, anak-anak juga rentan tertular terutama terhadap varian baru.

Oleh karena itu penerapan protokol kesehatan semakin diperketat, bahkan pemerintah juga meminta agar penggunaan masker dua lapis.

Berikut ini imbauan Satgas Penanganan Covid-19 terhadap aktivitas masyarakat:

1. Anak-anak jangan diajak keluar rumah jika tidak penting

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyarankan anak-anak tidak diajak ke luar rumah, terkecuali dalam kondisi yang penting.

Bahkan anak-anak tidak disarankan menggunakan dua masker saat keluar rumah.

"Tapi kalau anak sebenarnya tidak disarankan double masker, makanya jangan dibawa keluar rumah, apalagi diajak jalan-jalan," kata Reisa saat berbincang melalui live Instagram dengan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, Jumat (16/7/2021).

2. Orang dewasa disarankan menggunakan dua masker

Sementara warga biasa yang beraktivitas keluar rumah mulai saat ini menggunakan dua masker.

Namun jika sudah menggunakan masker N95, tidak perlu lagi menggunakan double mask atau dua lapis masker.

Masker tidak diperlukan bagi orang yang tinggal dalam satu rumah dan dalam keadaan sehat.

Berbeda jika ada orang yang sakit di rumah, atau tamu yang tidak satu rumah datang, dianjurkan untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai dua masker dan menjaga jarak.

"Kalau di dalam rumah kalau semuanya sehat sebenarnya enggak perlu, kecuali ada orang-orang yang harus kerja tapi mereka risiko tinggi kayak nakes (tenaga kesehatan) datang ke rumah, mereka tetap harus pakai masker ketika bersama keluarganya di rumah," ujar dia.

Anjuran menggunakan dua masker ini diharapkan dapat dipatuhi masyarakat. Meskipun tingkat kepatuhan protokol kesehatan ini belum 100 persen terlaksana.

3. Tingkat kepatuhan memakai masker masih di bawah 75 persen

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkapkan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan masih di bawah angka 75 persen.

"Data per Juli 2021 menunjukkan masih terdapat sekitar 30 persen kelurahan atau desa dengan tingkat kepatuhan protokol kesehatan rendah," kata Dewi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

Data Satgas per 11 Juli 2021, dalam sepekan terakhir terdapat 95 atau 24,11 persen dari 394 kabupaten atau kota yang tingkat kepatuhan memakai masker masih kurang dari 75 persen.

Sementara pada level kecamatan, 26,20 persen atau 890 dari 3.397 kecamatan memiliki tingkat kepatuhan memakai masker kurang dari 75 persen.

Lebih bawah lagi, pada tingkat kelurahan/desa, sebanyak 26,57 persen atau 5.282 dari 19.880 keluarahan/desa memiliki tingkat kepatuhan memakai masker kurang dari 75 persen.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/18/101000165/-tiga-fakta-penggunaan-dua-masker-cegah-varian-baru-cepat-menyebar

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke