Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Viral Toilet di Kereta Tanpa Tadah, Air dan Kotoran Langsung Turun ke Rel, Apakah di Indonesia?

KOMPAS.com - Sebuah video disertai narasi toilet di kereta api tanpa dilengkapi tadah sehingga air dan kotoran langsung turun ke rel viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Instgram @makassar_iinfo, Sabtu (13/3/2021).

"Toilet di kereta, jadi kalau buang airnya langsung turun gitu?," tulis narasi di unggahan video tersebut.

Hingga Selasa (16/3/2021) siang, unggahan video tersebut telah ditonton hampir 200.000 kali oleh sesama warganet Instagram.

Sejumlah warganet juga mengomentari video tersebut, berikut di antaranya:

"Berarti kalo lewat dibawah jembatan yg ada rel keretanya terus ada air air itu bekas kamar mandi"

"Pesan yg dpt diambil: jgn deket2 kereta klo lewat"

"Setiap pulkam naik kereta ekonomi atau eksekutif toilet nya gak gini koq .. kaya toilet di rumah" gak ngeblong kebawah juga ..."

"Kereta skrg ga kaya gt kok, dulu sih iya langsung ke relnya. terakhit naek kereta 2th lalu udh berubah smua"

"Maaf min itu bukan kreta indonesia kayanya soalnya kreta indonesia udh pake tandon TRL".

Lantas, apakah gambaran toilet seperti di video tersebut ada di kereta api Indonesia?


Konfirmasi PT KAI

Dikarenakan sejumlah warganet mengira toilet tersebut adalah di kereta api Indonesia, Kompas.com mengonfirmasinya ke PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Saat dihubungi, VP Public Relations KAI Joni Martinus menegaskan bahwa video tentang gambaran toilet tanpa tadah tersebut bukan di Indonesia.

"Itu (video toilet tanpa tadah di kereta) bukan di KAI," tegas Joni saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/3/2021) pagi.

Joni menuturkan, toilet di KAI menggunakan konsep ramah lingkungan, di mana kotoran dan air tidak dibuang ke jalur kereta api (KA).

Selain itu, toilet di KAI juga terdapat penampungannya dan dibersihkan secara berkala.

"Ada penampungannya dan diberi mikroba pengurai sehingga saat keluar dari bak, kotorannya sudah berbentuk cairan dan tidak berbau busuk," terang Joni.

"Tempat penampungan dibersihkan secara berkala setiap dua bulan sekali," tambahnya.

Pengguna jasa kereta api, lanjut Joni, dapat menggunakan toilet saat kereta api, baik dalam keadaan berhenti maupun berjalan.


Pesan untuk masyarakat

Joni meminta kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir dan ragu dalam menggunakan transportasi kereta api.

Pasalnya, moda angkutan kereta api telah sejak lama mnggunakan toilet ramah lingkungan (TRL).

"Tentunya tidak menimbulkan bau sehingga mmbuat perjalanan menjadi sangat nyaman," ucap mantan Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung ini.

Joni menambahkan, PT KAI juga memiliki kewajiban untuk melindungi pelanggan kereta api dari terpaparnya Covid-19.

Oleh karena itu, pihaknya konsisten dalam menerapakan disiplin protokol kesehatan, baik saat di stasiun keberangkatan maupun selama dalam perjalanan.

"KAI juga telah mendapatkan Safe Guard Label SIBV karena dinilai telah konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kereta api," papar Joni.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/16/120500365/video-viral-toilet-di-kereta-tanpa-tadah-air-dan-kotoran-langsung-turun-ke

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke