Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Paus dan Lumba-Lumba Bisa Terdampar? Ini Beberapa Sebabnya...

KOMPAS.com - Cerita mengenai paus atau lumba-lumba yang terdampar seringkali banyak ditemukan.

Baik itu di media sosial maupun juga di media massa.

Seperti saat ratusan paus pilot terdampar secara massal di selatan Australia pada September 2020 lalu.

Apabila mereka terdampar, tubuh mereka bisa mengering, kepanasan, menderita luka, bahkan berujung pada kematian.

Sistem navigasi

Seperti burung yang berimigrasi, beberapa spesies paus juga melakukan perjalanan jauh setiap tahunnya.

Di musim dingin, paus berimigrasi dari laut utara yang dingin ke perairan yang lebih hangat di selatan dan paus dari perairan selatan pindah ke utara pada musim yang sama.

Beberapa bulan kemudian mereka mulai melakukan perjalanan pulang.

Dikutip dari DW, Kamis (8/10/2020), paus dan lumba-lumba memiliki sonar bawah air yang kuat. Mereka menyesuaikan diri dalam perjalanan dengan memancarkan gelombang suara.

Ketika gelombang suara ini bertabrakan dengan suatu objek, maka akan terpantul kembali sebagai gema ke telinga mereka.

Semakin cepat suara kembali, berarti semakin dekat mangsa, rintangan atau pantai di sekitar mereka.

Pengaruh medan magnet bumi

Selain menggunakan sonar bawah air untuk mengorientasikan diri, paus tampaknya bergantung pada garis medan magnet bumi. Sebab, rute migrasi mereka seringkali paralel dengan garis tersebut.

Fluktuasi kecil medan magnet bumi tampaknya berfungsi seperti semacam peta. Sementara paus memiliki kristal magnetik yang ada di tengkorak mereka.

Dalam beberapa kasus, paus bisa dibungungkan oleh gangguan medan geomagnetik di dekat pantai.

Medan magnet yang tegak lurus dengan daratan juga dianggap berperan dalam terdamparnya paus secara massal di wilayah pesisir tertentu.

Fenomena badai dan bintik matari yang terjadi setiap beberapa tahun, menyebabkan perubahan yang cukup besar pada medan magnet bumi.

Pada saat seperti itulah beberapa jenis paus yang menggunakan geomagnetis sebagai sistem navigasi alami berpotensi tersesat dan terdampat di Laut Utara.

Kesalahan navigasi diyakini sebagai penyebab utama terdamparnya paus, tetapi semua alasan itu belum diselidiki secara meyakinkan.

Salah satunya karena prilaku sosial banyak spesies paus yang berkelana secata berkelompok, dipandu oleh seorang pemimpin.

Dalam kasus paus sperma, misalnya, seekor jantan memimpin perjalanan dari Samudra Arktik kembali ke perairan yang lebih hangat. Sebaliknya, saat orca sedang dalam perjalanan, seorang ibu atau nenek memimpin rombongan.

Jika pemimpin kehilangan orientasi, rombongan yang menyertai mereka akan mengikuti ke arah yang salah.

Tapi, terdampar juga bisa memiliki penyebab alami lainnya.

Terkadang, lumba-lumba yang lebih kecil terdampar karena mereka berlindung dari predator di perairan yang lebih dangkal atau berkelana terlalu jauh ke daerah dangkal saat berburu kawanan ikan.

Dalam beberapa kasus, seekor paus atau lumba-lumba terdampar di pantai setelah terluka akibat tabrakan dengan kapal, terkena jaring ikan, atau serangan hiu.

Selain faktor alam, kebisingan bawah laut dari kapal, pemecah es, anjungan pengeboran, atau peralatan sonar militer juga dapat menganggu orientasi dan komunikasi mamalia laut secara masif.

Karena massa jenis air jauh lebih tinggi dibandingkan udara, suara itu merambat di bawah air sekitar lima kali lebih cepat daripada di udara.

Akibatnya, mereka melarikan diri dari gelombang suara yang kuat dalam keadaan kebingungan.

Operasi sonal militer yang menggunakan suara keras memiliki efek yang sangat besar. Setelah manuver NATO, misalnya, beberapa paus berparuh mati terdampar di pantai Siprus, Kepulauan Canary, dan Bahama.

Sonar yang lebih keras dari 200 desibel, memicu pembentukan gelombang gas di pembuluh darah dan organ mamalia laut, sehingga menghalangi suplai darah dan menyebabkan kematian.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/17/055737265/mengapa-paus-dan-lumba-lumba-bisa-terdampar-ini-beberapa-sebabnya

Terkini Lainnya

Ada Fenomena Matahari di Atas Kabah pada 27-28 Mei 2024, Pukul Berapa?

Ada Fenomena Matahari di Atas Kabah pada 27-28 Mei 2024, Pukul Berapa?

Tren
8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

Tren
Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Tren
Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Tren
9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

Tren
Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Tren
Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Tren
Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Tren
12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

Tren
Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di 'Gerbang Cinta' Masjid Nabawi

Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di "Gerbang Cinta" Masjid Nabawi

Tren
Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Tren
3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

Tren
450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke