Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pagi Ini Bengkulu Diguncang Dua Gempa, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

KOMPAS.com - Dua gempa bumi masing-masing bermagnitudo 6,9 dan 6,8 mengguncang Bengkulu pada Rabu (19/8/2020) pagi sekitar pukul 05.23 WIB dan 05.29 WIB.

Lokasi gempa pertama dengan kedalaman 10 kilometer, yakni di 169 km Barat Daya Bengkulu, 177 km Barat Laut Enggano (Bengkulu) dan 185 km Barat Daya Bengkulu Utara.

Kemudian, 188 km Barat Daya Bengkulu Tengah serta 682 km Barat Laut Jakarta.

Sedangkan gempa kedua berada di titik 3.74 Lintang Selatan dan 101.56 Bujur Timur pada kedalaman 11 kilometer.

Lokasi titik gempa berada di 78 kilometer Barat Daya Bengkulu Utara, 78 kilometer Barat Laut Bengkulu, dan 94 kilometer Barat Daya Lebong-Bengkulu.

Kemudian, 96 kilometer Barat Laut Bengkulu Tengah, 644 kilometer Barat Laut Jakarta.

Saat dikonfirmasi, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono membenarkan adanya gempa di Bengkulu tersebut.

Rahmat menambahkan, dua gempa bumi tersebut tidak menimbulkan gelombang tsunami.

"Benar terjadi dua gempa di Bengkulu. Tidak berpotensi tsunami," ucap Rahmat saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

96 gempa bumi

Sejak bulan Mei hingga Juni 2020, Provinsi Bengkulu telah diguncang gempa sebanyak 96 kali.

Mengutip Antara, Kamis (11/6/2020), Kepala BMKG Kepahiang, Litman mengatakan, perincian 96 gempa bumi tersebut yakni 65 terjadi pada Mei dan 31 kali terjadi pada Juni 2020.

Dengan angka tersebut, kata dia, rata-rata Provinsi Bengkulu diguncang dua hingga tiga kali gempa setiap harinya.

Kendati demikian, gempa-gempa tersebut terjadi dengan magnitudo yang kecil, sehingga tidak berpotensi tsunami.

Ada dua kategori yang menyebabkan terjadinya gempa di Bengkulu yakni patahan lempeng Mentawai, sedangkan di daratan terdapat dua segmen dari patahan Sumatera yakni segmen Ketahun dan segmen Musi.

"Kita ini memang daerah rawan gempa yang berasal dari pergerakan patahan lempeng mentawai, kalau istilahnya jalur subduksi pertemuan dua lempeng," paparnya.

Dengan kondisi itu, Litman mengimbau masyarakat di daerah itu untuk selalu waspada dan berhati-hati, sebab gempa bisa terjadi kapan saja.

"Gempa kecil itu patut kita syukuri karena gempa besar gak ada. Justru yang buat kita khawatir kalau gempa kecil itu gak ada dan tiba-tiba terjadi gempa besar," imbuh dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/19/064201665/pagi-ini-bengkulu-diguncang-dua-gempa-bmkg-pastikan-tak-berpotensi-tsunami

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke