Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trending di Twitter, Berikut Sekilas tentang Gunung Lawu dan Empat Jalur Pendakiannya

KOMPAS.com - Gunung Lawu menduduki daftar trending di media sosial Twitter pada Sabtu (25/7/2020).

Gunung yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini menjadi salah satu gunung favorit para pendaki. 

Selain faktor keindahan alamnya, kemudahan akses juga menjadi alasan lainnya.

Di sekitar lereng gunung yang berketinggian 3.265 mdp tersebut terdapat pula situs-situs bersejarah seperti candi. Selain itu, juga terdapat sejumlah air terjun hingga tempat wisata alam yang menjadi primadona para wisatawan.

Sebagaimana diketahui, pendakian gunung Lawu sudah dibuka sejak 25 Juni 2020, setelah sebelumnya ditutup guna mencegah penyebaran Covid-19.

Diketahui terdapat empat jalur pendakuan di Gunung Lawu yang sudah dibuka yakni Cemoro Kandang dan Candi Cetho di Jawa Tengah serta Cemoro Sewu dan Singolangu di Jawa Timur.

Berikut sekilas empat jalur pendakian di Gunung Lawu:

Jalur ini merupakan salah satu jalur favorit bagi para pendaki Gunung Lawu. Lokasinya berada di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Akses Cemoro Sewu sangat mudah ditemui lantaran berada persis di samping jalan utama Karanganyar-Magetan.

Jalur melalui Cemoro Sewu memiliki lima pos pendakian. Secara keseluruhan, kondisi jalur Cemoro Sewu terdiri dari batu-batu yang sudah tertata.

Kemungkinan karena itulah, Cemoro Sewu menjadi jalur yang sering dilalui dan menjadi favorit bagi para pendaki Gunung Lawu.

Lantaran medannya yang terus menanjak, Cemoro Sewu menjadi jalur pendakian Gunung Lawu dengan rute tercepat sampai puncak Hargo Dumilah.

Jika kamu mendaki lewat Cemoro Sewu maka akan disuguhkan dengan pemandangan indah ke arah selatan berupa hamparan Bukit Mongkrang dan Lawu Selatan. Pemandangan ini akan tersaji jika kamu hendak sampai di Pos IV.

Selain Cemoro Sewu, jalur pendakian di Jawa Timur juga dapat ditempuh dari Singolangu.

Jalur ini merupakan jalur klasik menuju puncak Lawu.

Jalur Singolangu terkenal sebagai jalur ekstrim dan para pendaki diimbau untuk tidak melakukan pendakian di malam hari.

Salah satu penjaga pintu pendakian jalur Singolangu, Sumarlan mengatakan larangan tersebut dilakukan lantaran dari pintu masuk pendakian hingga Pos 3 masih merupakan hutan perawan.

Oleh karena itu, pengelola membatasi jam pendakian hingga pukul 17.00 WIB.

"Dari sini sampai Jumblang Gludeg atau Pos 3 itu jam 10 pagi sinar matahari tidak tembus karena hutannya masih rapat," ujarnya sebagaimana diberitakan Kompas.com (22/7/2019).

Pembatasan tersebut guna menghindari pendaki tersesat. Jalur ini dibuka kembali pada Mei 2019 lalu setelah 32 tahun ditutup.

Jalur ini menyajikan pemandangan indah karena langsung berhadapan dengan view kota Magetan dan Telaga Sarangan yang dipercaya sebagai jalur biasa digunakan Raja Brawijaya ketika naik ke Gunung Lawu.

Jalur ini berada tak jauh dari base camp Cemoro Sewu, lantaran sama-sama persis berada di jalan Karanganyar-Magetan.

Namun jalur pendakian Cemoro Kandang masuk wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Berbeda halnya dengan jalur pendakian Cemoro Sewu, jalur Cemoro Kandang ini terbilang lebih landai, lantaran jalurnya dibuat berkelok.

Kendati demikian, para pendaki akan disuguhkan pemandangan terbuka ke arah barat sampai di Pos Bayangan antara Pos II menuju Pos III. Bila cuaca cerah, kamu bahkan bisa melihat jelas Gunung Merapi dan Merbabu bersandingan.

Terdapat empat pos yang harus ditempuh pendaki hingga sampai ke puncak Hargo Dumilah. Kamu akan sampai pos 4 Cokro Suryo yang merupakan pos terakhir sebelum sampai puncak.

Setelah sampai pos 4, kamu bisa memilih untuk langsung menuju puncak Hargo Dumilah atau ke Hargo Dalem untuk bertemu warung Mbok Yem, warung yang digadang-gadang sebagai warung tertinggi di Indonesia itu.

Kamu bisa juga mendaki secara lintas jalur dengan naik dari Cemoro Sewu lalu turun di Cemoro Kandang.

Jalur selanjutnya yang berada di Jawa Tengah yakni melalui Candi Cetho.

Jalur ini menjadi rute yang paling terpisah dari Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang karena berada di sisi barat laut Gunung Lawu tepatnya Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Jika memilih jalur ini, maka kamu akan memulai perjalanan dengan menemukan Candi Cetho dan Candi Kethek. Keduanya merupakan situs cagar budaya.

Jika mempunyai waktu lebih, tidak ada salahnya berwisata sejenak melihat kedua candi tersebut.

Terdapat lima pos pendakian di Candi Cetho.

Usai melalui Pos 5 bernama Bulak Peperangan, kamu akan tiba di Gupakan Menjangan, Pasar Dieng. Setelahnya, kamu akan sampai di Hargo Dalem.

Pemandangan menarik di jalur ini adalah kamu bisa melihat padang savana yang indah di Pos 5, dari Gupakan Menjangan sampai Pasar Dieng.

(Sumber: Kompas.com/Nicholas Ryang Aditya | Editor: Kahfi Dirga Cahya)

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/25/182000165/trending-di-twitter-berikut-sekilas-tentang-gunung-lawu-dan-empat-jalur

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke